LABUHANBATU - Leting TFTT (The First Two Thousand and Three) Bintara Polri angkatan tahun 2003 gelombang pertama yang bertugas di Polres Labuhanbatu memberikan bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu.


Bantuan ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi serta pengabdian dinas 18 tahun dalam peringatan HUT ke-75 Bhayangkara.

Adapun bantuan kali ini diberikan kepada keluarga dari anak pengidap tumor perut bernama Mutiara, yang berdomisili di Dusun Gabuk, Desa Tanjung Medan, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Minggu (4/7/2021).

Salah seorang personel Polres Labuhanbatu Leting TFTT, Aipda Indra Dani mengatakan, kegiatan ini sebagai rasa syukur leting TFTT atas apa yang diterima saat ini.

"Ini bentuk rasa syukur kami yang sudah 18 tahun pengabdian dinas dan mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi saat peringatan HUT ke 75 Bhayangkara," ucapnya.

Menurut Indra, bantuan ini diberikan mereka kepada Mutiara setelah mendapat informasi dari masyarakat akan kondisi Mutiara.

"Kami dapat info dari masyarakat bahwa ada seorang anak kecil yang menderita penyakit tumor di bagian perut. Untuk itu kami mengadakan bakti sosial ke rumah adik Mutiara," ujarnya.

Tiba di rumah, Indra dan rekan yang lain melihat kondisi Mutiara yang sangat meprihatinkan. Di mana tumor yang ada pada perutnya membuat perut Mutiara membesar, sehingga hanya bisa terbaring di tempat tidur.

"Kondisinya sangat memprihatinkan, tubuhnya yang masih kecil harus menahan rasa sakit seperti itu," ucapnya sedih.

Ia berharap, ada lagi orang-orang yang tergerak memberikan bantuan untuk kesembuhan Mutiara.

"Mari kita mendoakan semoga adik kita Mutiara cepat sembuh, dan apa yg kami berikan bermanfaat. Kiranya ada lagi orang-orang yang tergerak untuk membantu adik kita ini," harapnya.

Sementara itu, orangtua Mutiara menceritakan, keadaan ekonomi keluarga mereka yang kurang mampu untuk membiayai perobatan anaknya.

"Sudah hampir setahun pak anak saya mengalami sakit ini, dan sudah pernah dibawa berobat ke Medan, tapi karena tidak ada biaya jadi kami bawa pulang lagi pak, bapaknya kerja mocok-mocok, sedangkan saya ibunya kerja par along-along (Penjual keliling_RED)," ucapnya sambil meneteskan air mata.

Ia sangat berharap ada bantuan dari pemerintah dan juga orang lain untuk biaya perobatan anaknya.

"Saya berharap anak saya sembuh kembali dan kembali ceria bermain bersama teman-teman sebayanya," ucapnya.