TAPUT - Desa Rurajulu Dolok dan Desa Rurajulu Toruan di Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara(Taput), Sumut terancam terisolasi. Ini disebabkan satu titik akses masuk menuju kedua desa tersebut longsor.

Pantauan sebelumnya pada titik lokasi, hampir setengah dari badan jalan aspal sudah longsor akibat tergerus air hujan. Namun setelah pelebaran, titik tersebut ditimbun. Namun longsor tetap berpotensi terjadi disebabkan tanah pelebaran yang tidak stabil.

Kristopel Simanungkalit, warga Desa Rurajulu Dolok, Senin (28/6/2021) menuturkan titik longsor sudah terbilang satu tahun, yang pelan-pelan digerus air hujan.

Sehingga untuk mengatasi kemungkinan melebarnya titik longsor, Pemkab melalui Dinas PUPR baru-baru ini melakukan pelebaran sejauh empat meter. Dan titik rawan longsor di timbun, akan tetapi yang diperlukan sekarang adalah bangunan permanen seperti Tembok Penahan Tanah (TPT), lanjut Kristopel.

Kemudian sambungngnya, tanah di sekitar pelebaran yang belum padat, membuat akses jalan yang dipakai warga masih jalan lama yang sudah beraspal.

"Situasi ini sudah ada setahun, dan sudah dilakukan pelebaran dan lokasi longsor ditimbun. Namun ketika hujan deras, tanah di sekitar lokasi sedikit demi sedikit tergerus air. Maka harapan kita kalau bisa Pemkab bangun Tembok penahan tanah," ujarnya.

Dikatakan, ketika nantinya jalan tersebut putus total. Maka akan sulit bagi warga kedua desa tersebut untuk menjual hasil pertanian berupa kemenyan. Oleh karenanya, Pemkab Taput diharapkan bisa memberi solusi terbaik.

"Warga dua desa ini menggantungkan hidup dari bertani kemenyan, dan merupakan kemenyan terbaik di Taput. Kita berharap Pemkab agar jalan tersebut bisa diperbaiki," terang Kristopel.

Sementara Plt Kepala Desa Rurajulu Dolok, Richard Situmorang membenarkan adanya titik pada ruas Jalan Lobusingkam - Rurajulu Dolok yang rawan longsor.

Richard situmorang yang juga Camat Sipoholon mengaku sudah ada pengajuan ke Pemkab Taput agar pada lokasi titik rawan longsor ini bisa dibangun tembok penahan tanah.

Targetnya, titik rawan tersebut akunya akan menjadi prioritas penanganan tahun ini.

"Nanti kita upayakan. Kalau memang masih ada sisa anggaran dan hasil musyawarah. Kita arahkan supaya bisa ditangani melalui dana desa," pungkas Richard situmorang.