SIANTAR - Tewasnya seorang pimpinan media online, Mara Salem Harahap yang dilakukan oleh OTK dengan cara ditembak di Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Jumat (18/6/2021) lalu, menyisakan tanya siapa dalang di balik pembunuhan tersebut. Awak media GoSumut.com, mencoba mencari informasi di lapangan. Selama menjadi seorang jurnalis, almarhum Marsal sering mendapat ancaman dari para mafia yang tidak terima dengan pemberitaan yang disajikan korban.

Hal itu disampaikan rekannya Ari ketika diwawancarai Go Sumut. Ari mengatakan, kalau selama ini dirinya bersama Marsal, kerap mendapatkan ancaman.

"Kalau ancaman ya seringlah dan seingatku selama aku liputan sama dia (Marsal), ada sebanyak 3 kali almarhum ini diancam dengan cara akan dibunuh," ucap Ari disela-sela aksi unjuk rasa meminta polisi tangkap pelaku pembunuhan Marsal, Senin (21/6/2021) siang.

Saat disinggung apakah Marsal pernah bercerita tentang masalahnya saat bekerja di lapangan, Ari mengatakan kalau dirinya tidak suka bercerita tentang bagaimana dia di lapangan.

"Dia (Marsal) tidak suka curhat, cuma sebelum dia meninggal sempat ku lihat dia foto makan bersama keluarga dan diunggah ke Facebook. Karena setauku dia orang yang tidak seperti itu," terangnya.

Ari membeberkan, berita terakhir almarhum yang disajikan di media online miliknya terkait tetang tempat hiburan malam dan juga narkoba yang berada di Siantar-Simalungun, setelah itu almarhum ditemukan dengan luka tembak di dalam mobilnya saat hendak pulang ke rumah.

Seperti yang diwartakan sebelumnya, Pimpinan Media Online Siantar Mara Salem Harahap alias Marsal (42) ditemukan tewas di Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Jumat (18/6/2021).

Marsal ditemukan tewas di dalam mobil Datsun Go dengan luka tembak yang dilakukan oleh Orang tidak dikenal (OTK) dan mengalami luka di bagian paha sebelah kiri.

Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Rahmad Aribowo, ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut dengan mengatakan kalau hingga sekarang pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Dan untuk sebab-sebab meninggalnya korban, anggota kami masih melakukan pendalaman penyelidikan. Saya minta kepada rekan-rekan media mohon waktunya semoga perkara ini segera terungkap. Untuk awal kami sudah melakukan TPTKP dan olah TKP pada kesempatan ini kami juga di beck-up dari Polda Sumatera Utara," ucap AKP Rahmad Aribowo, Sabtu (19/6/2021).