SIMALUNGUN - Aparat kepolisian dari Polda Sumut dan Polres serta Polsek membentuk timsus untuk memburu OTK yang menghabisi nyawa salah satu pimpinan media online di Siantar, Mara Salem Harahap alias Marsal yang terjadi di Huta VII, Nagori Karang Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Jumat (18/6/2021) kemarin. Pasca penembakan itu, ternyata salah seorang warga bernama Abdul (33), warga Jalan Pasar 3 Nagorj Karang Rejo VIII, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun menjadi saksi penembakan terhadap wartawan media online tersebut.

Dalam kesaksiannya, Abdul mengatakan kalau dirinya sempat mendengar suara seperti ledakan mirip seperti ban pecah.

"Pada saat itu saya mau tidur, kemudian sekitar pukul 23.30 saya mendengar suara ledakan, dan saya kira itu ban pecah, ternyata suara tembakan," terang Abdul, Minggu (20/6/2021) di kediamannya.

Abdul juga mengatakan, setelah mendengar suara tembakan dirinya mendengar alarm mobil dan juga mendengar suara sepeda motor melaju dengan kencang. Namun dirinya tidak berani mendekat ke tempat kejadian perkara (TKP).

Almarhum Marsal Sempat Berswafoto bersama Keluarga Sebelum Meninggal

Bonia selaku istri dari almarhum Marsal masih belum menyangka dengan kepergiannya suaminya yang begitu cepat. Padahal, menurutnya, sebelum meninggal, mereka sempat berswafoto di salah satu restoran dan diunggah ke akun media sosialnya.

"Kami berkumpul keluarga sambil berswafoto dan mengunggahnya ke media sosial. Itu merupakan bukan kebiasan dari abang mu, saya baru menyadari kalau itu merupakan tanda-tanda dia meninggalkan kami," terang Bonia sembari menghapus air matanya.

Diberitakan sebelumnya, pimpinan Media Online Siantar Mara Salem Harahap (42), ditemukan tewas di Huta VII, Nagori Karanv Anyar, Kecamatan Gunung Maligas, Jumat (18/6/2021).

Tewasnya Mara Salem Harahap ditemukam di dalam mobil Datsun Go dengan luka tembak yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) sehingga mengalami luka dibagian paha sebelah kiri.

Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Rahmad Aribowo ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut dengan mengatakan kalau hingga sekarang pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Dan untuk sebab-sebab meninggalnya korban, anggota kami masih melakukan pendalaman penyelidikan. Saya meminga kepada rekan-rekan media mohon waktunya semoga perkara ini segera terungkap. Untuk awal kami sudah melakukan TPTKP dan olah TKP, pada kesempatan ini kami juga Back-up dari Polda Sumut," ucap Rahmad Ari Bowo, Sabtu (19/6/2021).

Sementara itu, Polda Sumatera Utara membentuk Tim Khusus (Timsus) untuk memburu penembak mati wartawan, Mara Salem Harahap alias Marsal (42).

Penegasan itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumut, Kombes Pol Tantan Dirsan Atmaja, Sabtu (19/6/2021).

"Untuk mengusut tuntas pembunuhan wartawan ini, Polda Sumut membentuk tim khusus. Timsus itu terdiri dari petugas gabungan Polda, Polres dan Polsek," tegas Kombes Pol Tatan.