MEDAN - Bagai dua sisi mata uang, Balai Pantun Singapura dan Klinik Pantun Nusantara, kembali bergerak bersama. Kali ini kegiatan mengumpulkan Kearifan Lokal (Kelok) yang dituangkan dalam pantun, foto, video dan narasi, Sabtu (19/6/2021). Bersama beberapa rekan yang sudah tergabung di dalam grup WA Pantun World Fans, mereka pun berkolaborasi.

Sebagaimana biasa, CG Karmin Abbas dan Dr Umar Zein sebagai narasumbernya. Dalam Webinar perdana ini, Dr. Umar Zein menjelaskan pentingnya mengambil materi Budaya (kuliner, adat istiadat, sejarah, kesenian, peralatan dalam kehidupan, acara dan pakaian adat). Juga alam sekitar untuk menulis Pembayang Maksud (Sampiran) yang mengandung Kelok daerah setempat penulis pantun.

Sedangkan Maksud (Isi) pantun mestilah berupa kata-kata bijak, peribahasa, ataupun pesan moral dan tunjuk ajar. Dengan demikian, akan tercipta banyak Pantun Kelok kelak akan terkumpul dari negara-negara serumpun. Sebagai contoh Pantun Kelok:

Sedingin pagi puncak Tomohon
Bertih dibuat mendamping dupa
Semakin tinggi puncak pohon
Semakin kuat angin menerpa

Pada webinar ini, CG Karmin juga menjelaskan tata cara menggunakan aplikasi apppantun.com untuk mengirimkan pantun, foto, narasi dan video.

"Semua materi yang dikirim, akan dikurasi menggunakan aipantun.com secara bertahap dan terstruktur," ujar CG Karmin.

Webinar dengan host dan moderator dr. Agusnadi Talah ini, direncanakan akan dilaksanakan setiap pekan dengan melibatkan 5 negara serumpun secara bertahap.