JAKARTA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan selain kartu kredit, fasilitas gaji tambahan bagi direksi perusahaan yang berbentuk uang representatif juga dihapus. Penghapusan sudah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan yang digelar awal pekan kemarin dan mulai berlaku Selasa (15/6).

"Direksi sudah oke (penghapusan uang representasi) dan akan dijalankan Direktur Keuangan. Ini (uang representatif) di luar gaji," katanya kepada, Rabu (16/6) kemarin.

Ia tak merinci berapa besaran representasi yang dihapus tersebut. Pasalnya, sampai dengan RUPS digelar, tidak ada satu pun direksi yang mau transparan soal gaji tambahan itu.

Yang pasti tambahnya, penghapusan fasilitas ini bisa membantu perusahaan untuk berhemat. Pasalnya, 'uang saku' direksi tersebut diberikan di luar gaji yang sudah diterima direksi.

Untuk diketahui, uang representatif adalah tambahan uang saku kepada pejabat negara, sekretaris daerah, pimpinan dan anggota DPRD, dan pejabat eselon II dalam melakukan perjalanan dinas.

Sebelumnya, Ahok mengatakan Pertamina juga telah menghapus fasilitas kartu kredit untuk dewan direksi, komisaris, hingga manajer perusahaan. Penghapusan dilakukan untuk menghemat pengeluaran perusahaan.

Penghapusan dilakukan atas usul yang disampaikannya dalam RUPS perusahaan. Ahok menyebut fasilitas kartu kredit tersebut cukup wah.

Untuk dirinya saja, limit kartu kredit yang diberikan sebesar Rp30 miliar.

"Kebijakan untuk penghematan saja. Astra group begitu besar saja tidak ada fasilitas kartu kredit perusahaan," jelasnya.*