SIMALUNGUN - Terkait banjir lumpur dan longsor yang mengakibatkan daerah wisata Danau Toba di dua tempat yakni di Jalan Sisingamangaraja dan Anggarajim, Parapat, Kecamatan Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Kamis (13/5/2021) kemarin, tidak ada memakan korban jiwa.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun Viktor Purba, menyebutkan akibat peristiwa ini menyebabkan sebanyak 12 rumah yang terimbas.

"Kalau untuk korban jiwa dan juga rumah yang terbawa arus tidak ada. Namun rumah yang terdampak akibat banjir itu ada 12 rumah yang terdiri 4 rumah warga yang berada di atas dan 8 rumah yang berada di bagian bawah. Bahkan 1 Gereja juga terkena dampak," ucap Viktor melalui sambung seluler, Jumat (14/5/2021) sekira pukul 12.40 Wib.

Saat ditanya apakah kejadian ini baru pertama kali?, Viktor mengatakan kalau kejadian banjir dan longsor di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah beberapa kali terjadi, namun tidak ada memakan korban jiwa.

"Pada tahun-tahun sebelumnya juga sudah pernah terjadi seperti ini, dan ini kalau tidak salah sudah yang ke tiga kalinya. Hanya saja dari kejadian pada tahun lalu hingga sekarang tidak ada memakan korban jiwa," terangnya.

Ketika ditanya kembali apa solusi dari pihak BPBD terkait kejadian ini, Viktor mengatakan akan membuat saluran pembuangan air dan juga membuat jembatan.

"Kita akan membuat saluran pembuangan air dan membuat jembatan sepanjang 2 meter. Dan membuat tembok penahan disekitar Gereja serta memperbaiki jalan alternatif ke Parapat," tutupnya sembari mengatakan hingga sekarang masih membersihkan material puing-puing longsor.