KARO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo melaporkan Gunung Sinabung mengalami erupsi. Dari gunung tersebut, awan panas meluncur sejauh 1.500 meter yang mengarah ke timur dan tenggara.

"Gunung kabut jelas dan asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50-200 meter di atas puncak," kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Karo Natanail Perangin-angin, seperti dilansir Antara yang dikutip dari detikcom, Rabu (5/5/2021).

Erupsi Gunung Sinabung terjadi pagi tadi pada pukul 06.00 WIB. Gunung Sinabung diketahui berada pada ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Saat erupsi terjadi, cuaca cerah, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat. Sedangkan suhu udara 17-18 derajat Celsius.

"Jumlah guguran 30 kali, dengan amplitudo maksimum 3-120 mm dan durasi 20-173 detik," ujarnya.

Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga dan petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang warganya sudah dipindahkan serta di lokasi dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Selain itu, radius sektoralnya pada lima kilometer untuk sektor selatan-timur dan empat kilometer untuk sektor timur-utara.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah untuk mengurangi dampak terhadap kesehatan," kata Natanail Perangin-angin.

Gunung Sinabung termasuk gunung berapi teraktif di Indonesia. Tercatat gunung ini terakhir kali erupsi pada Minggu (4/4). Saat itu tinggi kolom abu vulkanis teramati 2.000 meter dari atas puncak gunung.

Seperti dikutip dari Antara, Kepala Pos Pantau Sinabung Armen Putra mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 73 mm dan durasi lebih-kurang 5 menit 31 detik," kata Armen.