MEDAN - Mengeksplorasi sambil menikmati keindahan alam Danau Toba dengan cara unik dapat di lakukan melalui sport tourism, salah satunya dengan berkayak.

Semenjak terpilih menjadi bagian dari Unesco Global Geopark, 2 Juli 2020 di Paris kemarin, Danau Toba menjadi sorotan tingkat dunia.

Lentera Pertiwi Sumatera mengumpulkan 8 kayaker Sumatera Utara untuk ikut berkontribusi terhadap bumi. Dengan meluangkan waktu selama 5 hari 4 malam, kayaker ini menelusuri tepi Danau Toba sejauh 70 mil yang dimulai dari Desa Sigapiton, Kabupaten Toba menuju lembah Bakara, Kabupaten Humbang Hasundutan untuk mengeksplorasi sisi timur hingga selatan Danau Toba.

Kegiatan ini melalui 3 Kabupaten, mulai dari Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara hingga Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

"Di dalam eksplorasi ini, saya menemukan perkampungan kecil yang tidak ada akses darat, dan hanya bisa dilalui akses air untuk menuju kota" ungkap Koordinator Kayak Eksplorasi Toba, Jimmy Ginting dalam siaran persnya, Jumat (23/4/2021).

Tak hanya itu, penjelajahan ini memanjakan mata untuk melihat air terjun yang jatuh langsung ke Danau Toba serta melihat batuan Tufa Toba yang unik di sisi tebing Sumatera, tambahnya.

Aksi kayaker ini disambut baik masyarakat pelaku pariwisata Bakara. Tak tanggung-tanggung, masyarakat Bakara mengawal tim Kayaker Eksplorasi Toba ini dari Binanga Rihit (perbatasan Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara) hingga menuju Mess Pemkab di Desa Sinambela, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan yang di kenal dengan nama lembah Bakara.

HARI BUMI

Di dalam mengkampanyekan Hari Bumi, seluruh kayaker yang telah mendarat dan masyarakat lokal melakukan aksi bersih-bersih pantai bersama sejauh 500 meter.

Anak-anak desa dengan riang menyambut gembira karena tim Eksplorasi Toba ini melakukan pendekatan sosial untuk melakukan lomba mewarnai.

"Kami tidak hanya melepaskan hasrat menikmati alam toba, akan tetapi anak-anak juga adalah aset untuk danau toba kedepannya, makanya kami rangkul untuk melakukan aksi lomba mewarnai." ungkap Lukman Hakim Siagian usai ikut dalam penjelajahan.

Hari Bumi adalah acara tahunan yang dibuat untuk mengapresiasi lingkungan di planet ini untuk meningkatkan kesadaran publik akan cinta terhadap bumi. Kasus pencemaran air, pencemaran udara, hingga pembalakan liar masih menjadi polemik di dalam kelestarian bumi.

Lentera Pertiwi Sumatera melakukan aksi hari bumi ini dengan cara menanam bibit pohon di Desa Tipang, Lembah bakara guna berkontribusi melestarikan bumi toba menjadi media sarana berpetualang yang menyenangkan.

Ketua panitia Eksplorasi Toba, Yudha Pohan mengungkapkan pentingnya menjaga kelestarian bumi. Karena bumi telah banyak berkontribusi kepada manusia di dalam kehidupan, salah satunya oksigen dan air bersih.

"Desa ini salah satu tempat yang sangat "sexy" di dalam melakukan kegiatan kepetualangan apapun, makanya kami memilih Kabupaten Humbang Hasundutan ini sebagai tempat aksi penanaman bibit pohon," tambah Yudha Pohan saat itu menggunakan kaos putih.

Kabid Promosi dan Kelembagaan Dinas Pariwisata Humbang Hasundutan, Barton Naibaho menyambut baik kegiatan Eksplorasi Toba ini di dalam pengembangan sport tourism berbasis eko tourism di Bakara.

Tak hanya dari Dinas Pariwisata, Lindrayana mewakili Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara UPT KPH Wilayah XIII Doloksanggul, menyambut baik Eksplorasi Toba yang menyisipkan kegiatan penanaman pohon didalamnya.

"Kita bersama tahu bahwa saat ini kondisi bumi sedang tidak baik-baik saja. Maka kami selaku pengelola kawasan hutan di tingkat tapak menyambut baik kegiatan Lentera Pertiwi Sumatera melakukan Eksplorasi Toba yang menyisipkan kegiatan penanaman pohon di dalamnya. Semoga kegiatan ini dapat membantu pulihnya kondisi alam kita dan semoga akan ada kegiatan penanaman pohon untuk selanjutnya dan selanjutnya terutama pada lahan-lahan kritis," tambahnya.

Kegiatan ini juga disambut baik HPI Humbahas, Kopi Huta serta pokdarwis. Eksplorasi toba yang mengangkat tema "Membumikan Toba" ini diinisiasi Lentera Pertiwi Sumatera dan tidak lepas dari partisipasi dukungan Basarnas, pandawa kayak, consina, serta quas sablon.