TANJUNGBALAI - Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tanjungbalai, Abu Hanifah membeberkan adanya penggeledahan rumah pribadi walikota dan pemeriksaan terhadap pejabat tinggi Pemkot Tanjungbalai terkait mutasi jabatan tahun 2019.


Hal itu dikatakannya kepada sejumlah wartawan saat memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Mapolres Tanjungbalai, Rabu (21/4/2021).

Abu Hanifah menerangkan, kedatangannya bersama Sekda untuk dimintai keterangan secara terpisah oleh penyidik KPK di ruang penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tanjungbalai.

"Hari ini saya dipanggil KPK ke polres untuk dimintai keterangan," ujar Abu Hanifah kepada wartawan.

Hanifah, yang mengaku telah hadir sejak pukul 10.00 Wib di Polres Tanjungbalai, mengatakan dihadapan penyidik KPK banyak dicecar pertanyaan untuk dimintai keterangan soal mutasi jabatan pada 2019.

"Soal mutasi jabatan tahun 2019," katanya.

Terpisah, Sekda Kota Tanjungbalai, Yusmada saat keluar dari ruang pemeriksaan untuk melaksanakan sholat masih banyak bungkam.

"Iya masih proses ini pemeriksaan, nanti ya," kata Yusmada sembari mempercepat langkah menuju salah satu ruangan di Unit Reskrim.

Setelah usai dari pemeriksaan, Yusmada sempat mengaku telah dicecar 9 pertanyaan dari penyidik KPK.

"Sembilan pertanyaan," katanya sembari berjalan meninggalkan Polres Asahan.

Pantauan di lokasi, selain Sekda dan Kepala BKD, Plt Camat Datuk Badar Timur Pahala Zulfikar juga hadir memenuhi undangan KPK siang ini di Polres Tanjungbalai.

Diduga kehadiran beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) ini setelah pada Selasa (20/4/2021), KPK lebih dulu memeriksa di kediaman pribadi Walikota Tanjungbalai, Syahrial, dilanjutkan dengan datang pemeriksaan ke kantor Wali Kota.

Sebelumnya, Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Tanjungbalai, Walman Riadi Girsang, membenarkan adanya pemeriksaan KPK di Kantor Wali Kota Tanjungbalai.

"Informasi yang kami dapat memang benar ada dilakukan pemeriksaan (KPK) di kantor Wali Kota, namun untuk ruangan yang mana saya belum tahu pasti," ujar Walman.