MEDAN - Sebanyak 33.448 peserta meramaikan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Sumatera Utara (USU) yang berada di Jalan Dr Mansur, Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Senin (12/4/2021). UTBK-SBMPTN ini berlangsung dalam dua gelombang. Di mana, gelombang pertama digelar 12-18 April dan gelombang kedua pada 26 April-2 Mei 2021.

"Sekarang ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan, tidak ada hambatan yang kita temukan. Paling peserta yang ketinggalan nomor peserta, ada yang ketinggalan peralatan, tapi so far ini sudah berjalan dengan baik dan lancar. Kita berdoa, mudah mudahan sampai dengan tanggal 18 April gelombang pertama ini tidak ada masalah yang berarti," ujar Rektor USU, DR Muryanto Amin saat meninjau pelaksanaan UTBK di Gedung Pusat Sumber Informasi (PSI) di Kampus USU.

Rektor juga mengakui sempat terjadi pemadaman listrik saat ujian berlangsung, hanya saja hal tersebut sudah ditangani dengan baik. "Memang terjadi kendala teknis, namun tidak mengurangi hak peserta," imbuhnya.

Tak hanya itu, bagi peserta yang memiliki suhu panas yang tinggi, pihaknya juga mempersilakan beristirahat sebentar hingga panasnya menurun.

"Kalau yang sakit bisa disuruh tunggu. Sakit itu tandanya suhu bandannya meninggi. Sampai dia turun tensi panasnya, baru bisa masuk (untuk mengikuti UTBK). Pengawas pengawas juga sudah bertugas dengan baik. Itu pantauan awal untuk UTBK ini," jelasnya.

Di sisi lain, Rektor mengatakan, dari 33.448 peserta yang ada, 10 di antaranya adalah penyandang disabilitas.

Sedangkan untuk kuota penerimaan di USU, Rektor menyebutkan, kuota yang diterima yakni 30 persen dari total jumlah peserta. "Total kuota kita secara keseluruhan itu ada sekitar 7.000an. Jadi kemarin sudah terambil 2.031 (peserta pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). (Untuk UTBK ini sekitar) 2.400 (yang diterima). Paling pun nanti bisa ditambah tambah dikit, sisanya baru mandiri. Itu kuota yang untuk ujian tulis ini," tuturnya.

Di kesempatan itu, Rektor juga menyiratkan tak ada joki atau gacuk yang menunggangi UTBK ini. Pasalnya, setiap peserta dikasih soal yang berbeda beda.

"Enggak ada gacuk itu lagi, gimana caranya? gak ngerti lagi. Kalau kayak gini gak ngerti. Jadi tiap komputer itu kan beda soalnya. Jadi dia punya password sendiri, dikasih pada saat peserta duduk di komputer dia bertempat. Jadi pada saat dia duduk di komputer itu, ketika dia masukkan identitasnya, langsung keluar password. Tadi saya lihat, antara satu meja dengan meja yang lainnya, soalnya beda itu," tandasnya.