JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk segera menangani banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).


Jokowi meminta Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Kemudian Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk bergerak cepat mengatasi bencana alam tersebut.

"Secara cepat melakukan evakuasi dan penanganan korban bencana serta penanganan dampak bencana," ujar Jokowi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/4).

Jokowi mengaku mendapatkan laporan lengkap terkait bencana di NTT dan NTB dari Doni Monardo. Ia pun ingin jajarannya tersebut memastikan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik, serta kebutuhan dasar para pengungsi.

Mantan wali kota Solo itu turut menyampaikan belasungkawa kepada para korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut.

"Saya memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak yang ditimbulkan dari bencana ini," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengimbau agar warga tetap mewaspadai peningkatan curah hujan di sejumlah daerah dalam beberapa waktu terakhir.

"Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah," ujarnya.

menyebabkan banjir bandang menerpa di beberapa desa yang ada di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata, NTT.

Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli mengatakan sebanyak 62 orang warganya ditemukan meninggal dunia akibat banjir bandang di wilayah tersebut. Korban meninggal berasal dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Ile Boleng dan Adonara Timur.

Sementara sebanyak 18 warga meninggal dunia akibat bencana di Lembata. Ratusan orang dilaporkan mengungsi di dua kabupaten tersebut. Doni sendiri telah bertolak ke NTT untuk meninjau langsung penanganan bencana banjir bandang di NTT.