MEDAN - Puluhan mahasiswa, dosen, guru dan beberapa tokoh masyarakat meramaikan bengkel/workshop pantun virtual, Kamis (1/4/2021) malam kemarin.


Kegiatan yang ditaja Klinik Pantun Nusantara bersama Balai Pantun Singapura merupakan kegiatan kali keempat setelah sebelumnya dengan mahasiswa sastra Melayu USU, siswa SMAN 1 Barus, dan Wellington School Singapura.

"Workshop pantun mahasiswa se Asean ini, tujuan utamanya adalah memaparkan struktur pantun yang sesuai kaedah dan menghimpun kearifan lokal yang dituangkan dalam bait pantun," ungkap Klinik Pantun Dr. Umar Zein, Jumat (2/4/2021).

Menurut Umat, terdapat puluhan peserta yang didominasi mahasiswa STKIP PGRI Lubuk Linggau Sumatera Selatan dibawah bimbingan RD Kedum, dosen dan penyair Indonesia.

Tak hanya dalam negeri, workshop pantun ini juga diikuti dari mahasiswa UKM, Malaysia dan mahasiswi NIE-NTU (National Institute of Education - Nanyang Technological Institute) Singapura.

"Pembelajaran tadi malam sangat sederhana yakni dengan menggunakan perangkat aipantun.com yang disampaikan CG Karmin untuk menganalisis dan mengedit struktur pantun yang ditulis mahasiswa. Sedangkan pengenalan rima pantun, itu saya yang isi," jelas Umar kembali.

Seperti biasa, diskusi diselingi dengan mendendangkan pantun diiringi musik okulele CG Karmin.

Himpunan mahasiswa Se ASEAN menandakan wadah online ini adalah paling berkesan untuk menyatu-padukan pelbagai pihak yang prihatin akan pantun sebagai warisan dunia tak benda.

Peserta sangat senang mengikuti acara yang berlangsung santai dan akrab lintas negara serumpun.