MEDAN - Ketua Asosiasi Perhimpunan Peternak Petelur Sumatera Utara (P3SU) Fadhillah Boy berharap harga telur pada bulan suci Ramadhan dapat stabil dan tetap di atas Harga Pokok Produksi (HPP) yaitu Rp1.200 - Rp1.250 per butirnya.

"Kami berharap harga telur tetap stabil, tidak mahal pada bulan puasa nanti dan kami juga berharap kedepannya harga jual bisa diatas HPP kami," ujar Boy, Kamis (1/4/2021).

Fadhillah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap harga bahan baku pakan ternak, terutama jagung sebagai salah satu bahan baku campuran pakan paling besar yang terus mengalami kenaikan harga.

Jika ini berlanjut, peternak semakin lama malah semakin merugi dan tidak menutup kemungkinan banyak peternak yang bangkrut dan berdampak banyaknya pengangguran.

"Malah kami dari P3SU sangat mengkhawatirkan harga jagung sebagai bahan baku pakan paling besar yang terus naik. Lama kelamaan kami terus merugi dan akan banyak peternak yang bangkrut," ungkapnya.

Fadhillah juga berharap, pada bulan puasa nanti harga telur tetap stabil diatas 1.250/butir, karena hampir dua bulan ini semua peternak petelur menyalurkan aspirasinya ke asosiasi P3SU.

"Semua peternak mengadu ke P3SU bahwa harga pakan naik dengan signifikan sedangkan harga telur terjadi penurunan yang luar biasa," pungkasnya.

Pantauan dari sejumlah pedagang di tengah masayarakat, harga jual telur di pasaran berkisar Rp1.200 hingga Rp1.500 per butir sesuai besar atau kecilnya telur.