MEDAN - Dengan penuh semangat, siswa SMAN 1 Barus menyanyikan pantun bersama CG Karmin Abbas, diiringi gitar ukulelenya. Workshop virtual yang dilaksanakan Kamis, 25 Maret 2021 via Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan kali kedua kolaborasi Balai Pantun Singapura bersama Klinik Pantun Indonesia dalam upaya rawat angkat budaya pantun serumpun di Indonesia. Kegiatan pertama bersama mahasiswa Sastra Melayu Fakultas Ilmu Budaya USU.

Aishah Basar, Kepala SMAN 1 Barus dalam sambutannya, sangat menyambut baik ide kegiatan antar bangsa ini. Kegiatan ini menjadi jejak baru membangun peradaban di bumi Hamzah Fansyuri, Penyair Sufi asal Barus yang mendunia.

"Kepiawaian CG Karmin mengenalkan pantun, dimulai mengenalkan pantun kanak-kanak dengan rima sederhana, dengan mudah dipahami para siswa peserta. Siswa-siswi pun mampu mengarang masing-masing sebait pantun dengan kearifan lokal daerah Barus," ungkapnya.

Dr. Agusnadi Talah, Sp.A, dokter spesialis anak, ikut bernyanyi dengan gembira bersama siswa peserta dan alumni.

Adapun peserta yang mengikuti kegiatan kali ini, masing masing kelas X MIA: Nursetia Manalu, Rosiana Agnes Sihotang, Tri Sastauli Simatupang, Natalia Wiranda Sigalingging, Gita Christina Samosir, Enjelina Kristopela Bondar, Septi S Marbun, kelas XI MIA: Juliandri Anugrah Hutabarat, Rialda Yuliarti Simanullang, Rusdiana Gaja, kelas XI IIS: Juwika Pane, Kris Mei Lestari Hutabarat, dan alumni Debby Kurniawan Meha (mahasiswa ISI Padang Panjang).

Untuk guru, antara lain Ngenalit Sitepu, S.Pd (guru Bahasa Indonesia), Asnia Sianturi, S.Pd.K (Wakasek Bidang Kesiswaan), Nova Henny Sinaga, S.Pd ( guru Bahasa Indonesia), Saormatua Simatupang, S.Pd (guru Sejarah), dan Ednanda Pohan (Operator Sekolah).

Hadir juga Guru dari KBKC Binjai Fauziah dan Muhhammad Hasan Nasution, juga Syafaruddin Marpaung, guru dari Tanjung Balai. Karena keterbatasan gawai siswa dan sulitnya akses internet, kegiatan dilaksanan dengan satu screen di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.