SERGAI - Masalah pengelolaan sampah kerap timbul di berbagai daerah. Tidak hanya di perkotaan, namun hal ini juga terjadi di daerah pinggiran kota, salah satunya di Kabupaten Serdang Bedagai.
Sebagai langkah awal mewujudkan Serdang Bedagai Maju Terus, (Mandiri, Sejahtera, Religius), Bupati Serdang Bedagai H. Darma Wijaya didampingi Wakil Bupati Sergai H Adlin Tambunan memimpin rapat pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau di Aula Sultan Serdang dengan menghadirkan narasumber dari Tim Penilaian Adipura tahun 2016-2017 Marwan Ashari Harahap, Kamis (4/3/2021).

Dalam arahannya, Bupati Darma Wijaya mengatakan, sampah menjadi masalah yang timbul di berbagai daerah. Itu semua terjadi akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar dengan membuang sampah sembarangan.

"Kita ingin Sergai ini bersih, teduh dan berkelanjutan. Untuk tahap awal kita harus tingkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah yang ada. Sosialisasi larangan membuang sampah sembarangan harus dilakukan seluruh pihak, mulai dari lingkungan, desa hingga camat harus mensosialisasikannya ke masyarakat," jelasnya.

Untuk itu, dibutuhkan sebuah skema dalam mengelola sampah. Program yang tepat sasaran dibutuhkan agar masalah sampah di Serdang Bedagai segera terselesaikan.

"Kita lihat, dulu Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dan TPA kita sudah penuh. Lahannya sudah tidak cukup menampung sampah. Bahkan dulu tumpukan sampah sudah menggunung dan memakan bahu jalan. Aroma tidak sedap sangat mengangu warga yang melintas. Itu tentunya butuh penangan serius, itu dimulai dari diri sendiri," ungkapnya.

Pemkab juga sudah menyiapkan lahan seluas 6 hektar untuk dijadikan TPA. "Kita sudah siapkan lahan, itu sanggup menampung limbah masyarakat Serdang Bedagai. Namun harus dikelola dengan benar sehingga berkelanjutan," ujarnya.

Begitu juga dengan Ruang Terbuka Hijau, mantan Wakil Bupati ini juga mengungkapkan agar setiap kepala dinas dan pengelola anggaran untuk menyediakan RTH di setiap kantor pemerintahan.

"Dimulai dari Desa dan kecamatan, dibuat taman bunga agar memperindah lingkungan dan menjadi RTH. Karna saat ini musim kemarau, dicari dulu lahannya, dibersihkan. Saat musim penghujan baru ditanam," tambahnya.

Sementara itu, narasumber Marwan Ashari Harahap mengatakan manusia menjadi produsen sampah sejak dilahirkan. Sekarang bagaimana merubah mindset (pola pikir) masyarakat bahwasanya sampah memiliki nilai ekonomis sehingga bisa menambah penghasilan masyarakat.

"Ini merupakan gerakan berfikir atau pola berfikir yang menganggap sampah memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan bahan baku sumber daya yang ada. Selama ini pola pikir hanya kumpul angkut buang, tanpa ada dipilah," jelasnya.

Hasil dari penelitian, setiap orang menghasilkan limbah sekitar 0,7 hingga 1,4 Kg perhari. "Kita perkecil saja angkanya menjadi 0,5 Kg, dengan jumlah 600 ribu penduduk masyarakat di Serdang Bedagai ini, berarti limbah yang dihasilkan sekitar 300 ribu Kg perhari atau 30 ton. Itu jumlah yang besar dan harus dikelola dengan baik," ungkapnya.

Sebelumnya Kadis Lingkungan Hidup Panisean Tambunan mengatakan saat ini kondisi TPA sudah kritis dan sudah tidak bisa menampung sampah lagi.

"Apalagi saat ini sarana prasaran pengangkut sampah sangat minim. Sehingga tidak bisa di cover semuanya. Untuk itu masyarakat diminta melakukan 3 R sebelum membuang sampah yakni Reuse, Reduce, Recycle," tutupnya.