GUNUNGSITOLI - Guna meningkatkan kepuasan dan peningkatan mutu layanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli menggelar pertemuan evaluasi Walk Trough Audit (WTA) Kota Gunungsitoli Tahun 2021.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP) dan Petugas Primary Care (P-Care) di masing-masing puskesmas yaitu Puskesmas Gunungsitoli, Puskesmas Gunungsitoli Utara, Puskesmas Gunungsitoli Selatan, Puskesmas Gunungsitoli Barat, Puskesmas Gunungsitoli Idanoi, Puskesmas Gunungsitoli Alo’oa, Puskesmas Tolamaera, dan Puskesmas Kauko, Selasa (02/03).

Dalam sambutannya Kepala Bidang PMP BPJS Kesehatan Cabang Gunungsitoli, Hasnur Ferya Khomaini menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sebagai wujud komitmen BPJS Kesehatan dalam menjaga kualitas layanan bagi peserta JKN-KIS yang mengakses layanan kesehatan di FKTP. Dengan metode kuisoner, petugas BPJS Kesehatan secara rutin dan berkesinambungan berkunjung ke FKTP dan memberikan link formulir isian WTA atau daftar pertanyaan bagi peserta JKN-KIS yang berobat ke FKTP.

“Kunjungan kami ke FKTP bertujuan untuk memastikan peserta JKN-KIS yang berobat mendapatkan layanan yang baik. Hasil WTA ini menjadi dasar kami untuk melakukan pertemuan evaluasi dengan FKTP. Kami menjaga hubungan kemitraan dengan Faskes dengan tetap mengedepanan kualitas pelayanan bagi peserta JKN-KIS,” tuturnya saat membuka acara.

Dalam paparan materinya, Ia menyampaikan bahwa tingkat kepuasan peserta di FKTP dipengaruhi oleh faktor kelengkapan sarana dan prasarana, serta tenaga medis yang berada di masing-masing FKTP. Hasnur menyampaikan bahwa FKTP harus mampu menangani 144 diagnosa non-spesialistik guna memberikan kemudahan dan kepastian layanan bagi peserta JKN-KIS. Penanganan diagnosa non-spesialistik ini dapat meningkatkan kepuasan peserta JKN-KIS.

Dari evaluasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan terhadap hasil WTA bulan pelayanan Januari - Februari Tahun 2021, terdapat 3 Puskesmas dengan hasil WTA tertinggi yaitu Puskesmas Gunungsitoli Alo’oa dengan total kunjungan 73 Responden dan hasil skor 100, kemudian Gunungsitoli Selatan dengan total kunjungan 65 responden dan hasil skor 99.5, serta Puskesmas Gunungsitoli Idanoi dengan total kunjungan 71 responden dengan hasil skor 97.5.

“Kami berharap FKTP secara konsisten meningkatkan mutu dan kualitas layanan bagi peserta JKN-KIS. Peningkatan mutu layanan ini semata-mata tidak hanya untuk pencapaian angka WTA, melainkan menciptakan kepuasan peserta yang berlandasakan layanan yang berkualitas,” ujarnya kepada peserta saat menyampaikan materi.

Katarina Ndruru, petugas P-Care Puskesmas Gunungsitoli Selatan menyampaikan bahwa pihaknya mendukung kebijakan peningkatan mutu dan kualitas layanan JKN-KIS di FKTP melalui WTA. Menurutnya program WTA ini sangat baik dan menjadi salah satu tolak ukur dari kepuasan peserta JKN-KIS yang dilayani di FKTP, khususnya di Puskesmas Gunungsitoli Selatan tempat dirinya bertugas. Lebih lanjut, ia menyampaikan pihaknya secara berkesinambungan menerima hasil evaluasi WTA dan melakukan perbaikan untuk peningkatan mutu pelayanan di bulan berikutnya.

“Kunjungan BPJS Kesehatan ke FKTP sangat membantu kami dalam meningkatkan mutu layanan. Evaluasi yang rutin dan berkesinambungan terus dilakukan. Tentunya hasil evaluasi ini kami jadikan acuan bagi perbaikan kualitas layanan kami di FKTP dan menjadi target kami dibulan yang akan datang. Kami berupaya dapat meningkatkan layanan kesehatan dengan harapan masyarakat terbantu saat berobat dan penanganan atas penyakit non-spesialistik dapat tertangani dengan tuntas tanpa perlu merujuk peserta ke rumah sakit, inilah kemudahan yang dapat kami berikan kepada peserta,” tutupnya.