LABURA - Adenan Sagala (61), seorang purnawirawan TNI yang berdomisli di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, ditemukan tak bernyawa, Senin (15/2/2021) pukul 11.33 di Dusun Parmanoan, Desa Lobuhuala, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Informasi ini sampai kepada Kapolsek Kualuh Hulu, AKP Sahrial Sirait dan diteruskan ke Kanit Reskrim Polsek Kualuh Hulu Ipda Eko Sanja untuk mengecek lokasi penemuan mayat. Kapolsek menjelaskan, Senin pagi itu sekira pukul 08.30, Safaruddin (37) dan Mhd.Zainuddin (31) tiba di perkebunan sawit milik korban untuk memanen buah kelapa sawit. Saat di lokasi, keduanya melihat mobil Daihatsu Taft Rocky BK 1343 RA warna hitam milik korban, namun mereka tak kunjung melihat korban. "Setelah persiapan selesai, kedua saksi memulai panen. Namun setelah buah sawit jatuh ke arah jurangan, terlihatlah sesosok mayat yang diperkirakan adalah korban pada sekira pukul 09.30. Dikarenakan tidak berani, saksi menjemput warga di perkampungan terdekat," ujar Kapolsek. Selanjutnya masyarakat bersama petugas dari Polsek, Koramil dan dari Puskesmas mengevakuasi mayat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aek Kanopan guna keperluan pemeriksaan. "Dari hasil pemeriksaan luar pihak rumah sakit, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Menurut keterangan keluarganya, korban meninggal dunia akibat sakit atau memiliki riwayat darah tinggi," bebernya. Kapolsek juga menerangkan, autopsi jenazah tidak dilakukan karena sesuai permintaan dari keluarga korban agar tidak melakukannya.
Informasi ini sampai kepada Kapolsek Kualuh Hulu, AKP Sahrial Sirait dan diteruskan ke Kanit Reskrim Polsek Kualuh Hulu Ipda Eko Sanja untuk mengecek lokasi penemuan mayat. Kapolsek menjelaskan, Senin pagi itu sekira pukul 08.30, Safaruddin (37) dan Mhd.Zainuddin (31) tiba di perkebunan sawit milik korban untuk memanen buah kelapa sawit. Saat di lokasi, keduanya melihat mobil Daihatsu Taft Rocky BK 1343 RA warna hitam milik korban, namun mereka tak kunjung melihat korban. "Setelah persiapan selesai, kedua saksi memulai panen. Namun setelah buah sawit jatuh ke arah jurangan, terlihatlah sesosok mayat yang diperkirakan adalah korban pada sekira pukul 09.30. Dikarenakan tidak berani, saksi menjemput warga di perkampungan terdekat," ujar Kapolsek. Selanjutnya masyarakat bersama petugas dari Polsek, Koramil dan dari Puskesmas mengevakuasi mayat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aek Kanopan guna keperluan pemeriksaan. "Dari hasil pemeriksaan luar pihak rumah sakit, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Menurut keterangan keluarganya, korban meninggal dunia akibat sakit atau memiliki riwayat darah tinggi," bebernya. Kapolsek juga menerangkan, autopsi jenazah tidak dilakukan karena sesuai permintaan dari keluarga korban agar tidak melakukannya.