JAYAPURA -- Sepasang suami-istri menjadi korban penembakan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, pada Senin (8/2/2021) petang WIT. Sebelum menembak Ramli dan istrinya, anggota KKB tersebut berpura-pura hendak menjual minyak tanah. KKB menembak Ramli lebih duluan, kemudian menembak istrinya. Pada Selasa (9/2), kedua korban dievakuasi ke Timika untuk mendapat perawatan intensif di RSUD Timika.

Pasca aksi penembakan terhadap Ramli dan istrinya oleh KKB, warga Bilogai dan sekitarnya dicekam ketakutan. Mereka kemudian memilih mengungsi ke gereja. Sedikitnya, 359 orang yang sebagian besar penduduk Bilogai, mengungsi ke gereja setelah terjadi penembakan terhadap warga sipil tersebut.

Dikutip dari Republika.co.id, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, ratusan warga memilih gereja sebagai tempat yang aman setelah ada aksi penembakan.

''Memang benar ada warga yang mengungsi dan anggota Polres Intan Jaya sudah mendatangi gereja yang menjadi tempat pengungsian, Selasa (9/2),'' kata Kamal di Kota Jayapura, Kamis (10/2).

Salah satu tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya mengakui dirinya bersama warga memilih mengungsi karena merasa takut dengan teror yang dilakukan KKB .

''Kami mendukung kehadiran TNI-Polri karena sejak KKB berada di sekitar kampung, warga senantiasa merasa ketakutan,'' kata Kamal mengutip pernyataan salah satu warga yang mengungsi.***