MEDAN- Mahalnya harga kacang kedelai membuat pengusaha tahu tempe di Kota Medan menghentikan produksinya. Bahkan aksi tersebut sudah berlangsung sejak tiga hari terakhir.

Saat ini harga kacang kedelai dipasaran tembus Rp10.000/kg, sementara normalnya, biasa berada dikisaran Rp6000/kg.

Ketua Asosiasi Produsen Tahu Tempe Kota Medan, Herniwati menyebutkan aksi mogok pengusaha tahu tempe ini disebabkan janji pemerintah yang mengatakan jaminan ketersediaan kacang kedelai. Namun faktanya, hingga memasuki Pebruari pasokan yang ternyata tidak mencukup sehingga membuat harga terus melonjak.

"Kemarin infonya, stok kacang kedelai cukup. Mana buktinya? Kami pengusaha tahu tempe sangat bergejolak di Kota Medan. Ngak ada kacang kedelai dan harga melonjak terus. Dari Rp6000 sampai sekarang jadi Rp10.000 perkilogramnya," ujar Herniwati kepada wartawan, Rabu (10/2/2021).

Menurutnya, persoalan kelangkaan bahan baku kacang kedelai ini harys segera direspon pemerintah. Terlebih, Kota Medan yang memiliki penduduk sekira 14 juta jiwa, diperkiraakn 90 persennya mengkonsumsi tahu tempe

"Saya minta kepedulian dan perhatian bapak gubernur serta DPRD. Perhatikan kami pak. Harus bapak pantau secepatnya, kami sudah mogok tiga hari, tidak produksi. Karena tidak bisa membeli kacang kedelai, harganya semakin melonjak," keluhnya.

Jika persoalan ini tidak ditanggapi, pengusaha tahu tempe akan melanjutkan aksinya, memperpanjang aksi mogok hingga 7 hari.

Herni menyebutkan sejumlah produsen tahu yang menyetop produksi tersebut, dari kalangan warga Tionghoa dan dari etnis Jawa. Namun, dia belum merinci berapa total produksi saat ini yang sudah disetop produsen.

Di tempat terpisah, Irwan Sahputra, pemilik Wan Tempeh yang berproduksi di kawasan Mariendal, Deliserdang, mengakui sampai saat ini pihaknya masih produksi meski harga kedelai terbilang cukup tinggi.

"Kalau saya sejauh ini masih produksi. Tidak mungkin kita berhenti produksi, bang. Kita juga punya karyawan yang harus menghidupi keluarga mereka," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan produsen tahu di Marelan, Medan, Suyatno dan Mismanto. Suyatno yang memproduksi tahu rumahan ini mengaku harga terakhir kedelai mencapai Rp 10.500 per kilogram.

"Ya tetap produksi. Gak mungkin setop. Kita juga butuh penghasilan untuk kehidupan sehari-hari. Tipis keuntungan sudah pasti, tapi setidaknya tidak sampai setop produksi," jelasnya.