JAKARTA - Barry Callebaut, penghasil cokelat dan produk kakao bermutu tinggi bersama Deloitte, penyedia layanan profesional mengumumkan kolaborasi strategis dalam program pendidikan dan pengembangan keahlian. Salah satunya, memberdayakan lebih dari 30.000 petani kakao di Sumatera dan Sulawesi agar terbebas dari kemiskinan secara permanen.

Kedua perusahaan ini meluncurkan program "Deloitte Grow" yang memberikan peluang bagi masyarakat lewat pendidikan, serta menumbuhkan minat dan apresiasi terhadap budi daya kakao di masa depan.

Deloitte juga memperhatikan para guru dan berkolaborasi dengan Generation Peace, kelompok advokasi di Indonesia, untuk menyediakan pelatihan tentang keahlian interpersonal (soft skill) dan cara berpikir kritis bagi para guru agar dapat meningkatkan mutu pendidikan di tengah sejumlah komunitas petani kakao.

Dalam kolaborasi ini, para petani kakao, 20% diantaranya merupakan kaum wanita, akan mengikuti pelatihan tentang literasi keuangan dan kewirausahaan. Sehingga dapat menjadikan usahanya lebih profesional dan meningkatkan mata pencaharian.

Para petani akan terlibat dalam pelatihan penjualan dan pemasaran yang diberikan fasilitator lapangan Barry Callebaut. Program yang diberikan sesuai kebutuhan, seperti pelatihan penggunaan alat dan pelatihan individual, serta ketersediaan agro input yang mendukung dan meningkatkan panen dan pendapatan petani.

"Di Deloitte, kami berkomitmen terhadap aset kami yang paling berharga—tenaga profesional kami—dalam rangka menciptakan berbagai peluang bagi kalangan prasejahtera. Dengan mempererat hubungan dengan para petani kakao, kami dapat membantu mereka untuk mengakses sejumlah inisiatif yang diperlukan supaya mereka mampu meningkatkan praktik pertanian dan mendiversifikasi pendapatan," ujar Claudia Lauw, Country Leader, Deloitte Indonesia, dalam siaran pers yang diterima GoSumut, Selasa (9/2/2021).

Deloitte Indonesia sebutnya bergembira dapat bermitra dengan Barry Callebaut dalam menghadirkan dampak positif secara kolektif bagi komunitas petani, yakni dengan meningkatkan literasi keuangan, mengembangkan keahlian bekerja, dan menyediakan akses terhadap berbagai peluang.

Sementara Richard Fahey Vice-President, Barry Callebaut Cocoa Asia Pacific mengaku yakin, bersama talenta yang ada di tim Deloitte, pihaknya akan memberikan dampak positif bagi generasi petani kakao saat ini dan masa depan.

"Kolaborasi baru dengan Deloitte Indonesia akan meningkatkan upaya kami di lapangan secara signifikan, dan membantu kami untuk terus menyediakan dukungan yang diperlukan para petani kakao di Indonesia," kata Richard Fahey, Vice-President, Barry Callebaut Cocoa Asia Pacific.

Produktivitas petani kakao sebutnya, masih tergolong rendah akibat praktik budi daya yang tidak memadai, tanah yang kurang mengandung nutrisi, serta tanaman kakao yang menua. Hal ini terus membuat para petani kakao dan keluarganya berada di lingkaran kemiskinan.

Karenanya, untuk mengatasi tantangan tersebut, Barry Callebaut meluncurkan program "Forever Chocolate" pada 2016. Program ini terdiri atas empat target nyata yang memiliki tenggat waktu, serta menjawab sejumlah tantangan terbesar dalam aspek keberlanjutan pada rantai pasokan cokelat. Salah satu target "Forever Chocolate" ialah mengentaskan lebih dari 500.000 petani kakao dari kemiskinan pada 2025.