PANYABUNGAN - PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) mengaku terus menindak-lanjuti penyelesaian musibah yang terjadi pada 25 Januari 2021 lalu, saat perusahaan tersebut melakukan uji coba pengoperasian salah satu sumur uap panas bumi.


Dalam keterangan pers yang diterima GoSumut, Rabu(3/2/2021) disebutkan musyawarah lanjutan penyelesaian musibah tersebut dilakukan di kantor Bupati Mandailing Natal, (1/2/2021) dan dipimpin Bupati Mandailing Natal, Drs H Dahlan Hasan Nasution.

PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) cepat tanggap menyebut menjawab keluh kesah warga termasuk pemasangan alat pendeteksi gas beracun H2S di Desa Sibanggor Julu dan akan melakukan sosialisasi kepada warga.

Kepala Teknik Panas Bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP), Eddiyanto mengatakan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan menyatakan bahwa hasil sementara di lapangan menunjukkan bahwa paparan dugaan gas H2S bukan berasal dari pipa-pipa gas yang bocor. "Hasil akhir yang lengkap tetap perlu menunggu sampai semua fakta dan data di lapangan selesai diolah dan disimpulkan," ujarnya.

Untuk diketahui, kebocoran pipa gas milik milik PT SMGP disebutkan menewaskan 5 orang dan puluhan menjalani perawatan akibat terhirup gas.