SIANTAR - Seorang pedagang sekaligus pengelola parkir cekcok dengan salah seorang wartawan di depan Siantar Hotel yang berada di Jalan WR Suprartman, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, Senin (1/2/2021).
Pasalnya, cekcok yang terjadi diantara keduanya, dikarenakan oknum wartawan yang diketahui bernama Hendro Susilo melakukan investigasi di sekitaran tempat tersebut (Taman Merdeka), dengan mempertanyakan alasan mereka berjualan di atas trotoar dan mendapat ijin dari siapa.

Mendengar pertanyaan itu, pedagang sekaligus pengelola parkir, Mangatas Siagian tidak terima dan mengatakan kalau lahan tempat mereka berjualan itu merupakan hak mereka.

"Kalian itu siapa, kalau memang kalian wartawan kenapa baru sekarang kalian pertanyakan, kenapa gak dari kemarin-kemarin. Ini lahan kami, dan kami telah mendapat ijin dari Noel Lingga (Anggota DPRD) Kota Siantar," terangnya dengan nada tinggi kepada Hendro Susilo sembari mengatai wartawan tele.

Menyikapi jawaban dari Mangatas Siagian, Hendro Susilo menerangkan kalau hal itu perlu dipertanyakan, karena menurutnya kalau wartawan itu merupakan sosial kontrol dan pekerjaan wartawan telah diatur diundang-undang.

"Kenapa kamu bilang wartawan itu tele? Apa alasanmu mengatakan itu. Siapa yang memberikan ijin kalian berjualan diatas trotoar dan siapa anggota DPRD yang memberikan ijin kepada kalian," terangnya.

Disela-sela pertikaian antara pedagang dan wartawan, Kabid Trantibum, Maharaja Nababan bersama dengan anggota Satpol PP Kota Pematangsiantar datang ke lokasi. Dan memperjelas kepada Mangatas kalau trotoar yang ditempati mereka berjualan bukanlah hak mereka, melainkan milik pemerintah.

"Kalian dikasih berjualan disini (Depan Siantar Hotel) itu pada malam hari, tidak boleh di pagi hari. Sampai-sampai kalian klaim pulak lokasi ini hak milik kalian," tegasnya kepada Mangatas Siagian sembari menyuruh agar para pedagang bubar.

Ditempat terpisah, Noel Lingga selaku anggota DPRD Kota Pematangsiantar, ketika dikonfirmasi Go Sumut, membantah kalau dirinya telah memberikan ijin kepada para pedagang untuk berjualan diatas trotoar tersebut.

"Tidak ada itu, mana ada saya memberikan ijin kepada pedagang agar berjualan ditrotoar, kan tidak mungkin kita melanggar yang kita buatkan," akhirnya singkat dari seberang telefon.