LABUHANBATU UTARA - Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan diberbagai aspek kehidupan diantaranya aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Guna mencegah penularan pandemi Covid-19, dengan konsep Kampus Merdeka, Program Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip Universitas Sumatera Utara (USU) memberlakukan sistem praktikum di kampung.

Hal ini yang mendasari Syahrul Chaniago, mahasiswa praktikum 2 Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip USU dengan Supervisor Sekolah Malida Putri S.Sos, M. Kesos, melaksanakan PKL di Dinas Sosial Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang berlangsung selama satu semester, rentang waktu Oktober-Desember 2020.

Dalam siaran persnya yang diterima GoSumut, baru-baru ini, Syahrul menyebutkan dalam praktikum ini, melakukan pendampingan, penyuluhan dan edukasi pencegahan penyebaran Covid-19 yang bekerja sama dengan beberapa pihak di antaranya sekolah, pelaku Usaha dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Berdasarkan observasi dan assesement yang dilakukan selama satu bulan ditemukan masih kurangnya perhatian dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokoler kesehatan. Tentunya, hal ini menjadi masalah dalam memutuskan penyebaran virus Covid-19. Sehingga diperlukan penyuluh atau peran pendidik untuk percepatan perubahan sikap masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

Karenanya, Syahrul melakukan perencanaan yang direalisasikan melalui beberapa program ke sekolah-sekolah, ke pusat pasar Aek kanopan dan KPM bantuan sosial guna meningkatkan kapasitas dan pemahaman serta kesadaran pelajar, pelaku usaha agar tidak mengabaikan pandemi Covid-19.

"Untuk adik-adik pelajar saya pakai program cerminan diri jadi setiap diri kita adalah contoh untuk orang lain. Hal ini sangat penting menurut saya bagaimana setiap orang menjadi duta kebaikan di masa pandemi saya mencontohkan serta memberikan tips-tips kebiasaan baru yang baik di masa pandemi, " urainya.

Kemudian, untuk pelaku usaha dalam beberapa kesempatan diberikan penyuluhan tentang pembayaran digital yang dilaksanakan setiap hari Sabtu–Minggu di bulan November 2020. Adapun informasi yang disampaikan, membahas seputar pembayaran digital, jenis-jenis pembayaran digital, bagaimana cara kerja pembayaran digital, dan bagaimana cara menggunakannya program tersebut. "Ini penting menurut saya untuk mengurangi pengunaan uang tunai yang dapat menjadi perantara penyebaran Covid-19," ujarnya.

Saat melakukan praktikum di Dinas sosial tambahnya, juga memberikan dampingan serta masukan kepada KPM bantuan sosial agar tepat manfaat bantuan yang diterima. Semisal, bantuan yang diterima dapat diolah melalui usaha kecil-kecilan seperti berjualan makanan ringan membuat kerajinan. Sebab saat ini, usaha kecil menengah juga manjadi perhatian pemerintah melalui berbagai macam program.

Sebagian pelaku usaha menyambut baik program tersebut, salah satunya Imran penjual sepatu di Pasar Aek kanopan. Menurutnya, rupanya metode pembayaran digital lebih memudahkan dan bahkan bisa sekaligus mempromosikan dan memasarkan barang dagangannya melalui media sosial.

Di akhir praktikum sebagai tahap terminasi Syahrul, memberikan poster yang menarik sebagai panduan dari program yang sudah dijalankan. Kehadiran mahasiswa sebagai agen of change menjadi penting yang diharapkan kontribusinya dalam merpercepat penanganan Covid-19, tutup syahrul.