SAMOSIR - Dengan melibatkan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Samosir, Komisi I DPRD Samosir menggelar rapat kerja (raker) dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan, Senin (18/1/2021) di ruang rapat DPRD setempat. Rapat berlangsung terkait peningkatan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Samosir, Saurtua Silalahi menyampaikan, banyak aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat terkait pelayanan kesehatan di fasilitasi kesehatan baik di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit yang belum optimal dilakukan.

"Sehingga, banyak masyarakat yang ingin berobat ataupun memeriksakan kesehatannya tidak terlayani dengan baik. Sebagai contoh jam pemeriksaan yang sering tidak tepat waktu, dokter di puskesmas sering datang terlambat dan posyandu sering kosong. Harapan kami ke depan, hal-hal ini perlu diperbaiki sehingga masyarakat terlayani dengan baik," tegas Saurtua.

Menambahi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Samosir, Nasip Simbolon menyatakan masyarakat harus diedukasi, SOP dijalankan dengan benar.

"Kalau bapak/ibu tidak mampu melaksanakan tugas dan melayani masyarakat, silahkan mundur," ucap Nasip.

Menanggapi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir, dr. Nimpan Karo-karo meminta waktu 30 hari untuk melakukan pembinaan.

"Beri saya 30 hari, saya akan membina para petugas di Puskesmas. Untuk jamnya, dimulai pukul 09.00 Wib sampai pukul 14.00 Wib. Ini sudah sesuai dengan SOP akreditas setiap Puskesmas. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan di Desa, contohnya persalinan, tidak dimungkinkan lagi dilayani 1 bidan. Jadi kita memetakan kebutuhan setiap yankes di setiap desa," kata Nimpan.

Ke depan sambungannya, pihaknya akan meningkatkan pelayanan di Puskesmas dan Faskes lainnya.

"Kita akan meningkatkan pelayanan di Puskesmas dan Faskes lainnya kedepan," pungkas Nimpan.

Sementara itu, Direktur RSUD Dr. Hadrianus Sinaga, dr. Friska Situmorang menjelaskan, pelayanan pendaftaran di RSUD dibuka dari pukul 08.00 Wib hingga 13.00 Wib dan pelayanan di Poli, dimulai pukul 11.00 Wib sampai dengan selesai semua pasiennya.

"Dimulainya pemeriksaan di jam 11.00 Wib, karena dokter itu juga harus memeriksa pasien di ruangan/rawat inap, ada juga yang melakukan operasi dan lain-lain," paparnya.

"Kita masih kekurangan tenaga kesehatan dokter spesialis dan kita sudah berusaha untuk memenuhinya dengan meminta residen ke Kementerian Kesehatan dan untuk tahun 2020, ada 2 yang sifatnya kontrak," tambah Friska.

Menyikapi penjelasan itu, Nasip Simbolon menyampaikan, pelayanan kesehatan harus dimaksimalkan dan tanpa melihat siapa atau apa status pasien.

"Semua harus dilayani, kesehatan itu jangan jadi ajang bisnis," tegas Nasip.

Dan Ketua Komisi I, mengharapkan agar petugas dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati.

"Marilah kita layani masyarakat itu dengan hati nurani dan keikhlasan. Kami sarankan, agar tenaga kesehatan juga di edukasi agar dapat sepemahaman tentang SOP kesehatan. Layanilah manusia itu dengan manusiawi," tutup Saurtua Silalahi.