SERGAI - Edukasi pencegahan agar tidak terpapar covid-19, mendorong Esrani Novia Siregar, Mahasiswa Praktikum II Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip USU, dibawah bimbingan Fajar Utama Ritonga, S.Sos, M.Kesos, untuk melaksanakan praktikum di Desa Sarang Giting Kahan, Kecamatan Bintang Bayu, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.

Melalui observasi dan assessment awal Oktober 2020, masyarakat Desa Sarang Giting Kahan terkhusus anak-anak masih mengabaikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi. Bahkan ada juga penolakan atau keras kepala dari sebagian anak-anak, ini bisa dipahami karena mungkin mereka sudah merasa bosan berbulan bulan di rumah saja.

Dari hasil assessment yang telah dilakukan, maka dia merencakan edukasi pencegahan covid-19 kepada anak- anak di Desa Sarang Giting Kahan dalam membantu pemerintah untuk menangani penyebaran covid-19.

Perencanaan program ini dilaksanakan di aula Kantor Desa dan di Lapangan Pajak Desa Sarang Giting Kahan menggunakan metode FGD (Focus Grup Discussion) dengan melibatkan anak-anak Desa Sarang Giting Kahan, beberapa aparatur desa dan juga pemuda setempat menjadi pendengar dan praktikan sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ini dilakukan setiap Rabu, Kamis dan Jumat dengan menyesuaikan jadwal kosong anak-anak di tengah kesibukan mereka sekolah online.

"Dalam mengedukasi anak-anak, bukan sesuatu yang mudah. Namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dibutuhkan wawasan, strategi, dan metode tertentu untuk memberikan edukasi pencegahan Covid-19 kepada anak-anak Desa Sarang Giting Kahan," ujar Esrani dalam siaran pers yang diterima, Senin (18/1/2021).

Berikut metode yang dipergunakan Esrani dalam praktikum tersebut:

- Sosialisasi

Dalam pelaksanaan sosialisasi praktikan mengajak anak-anak berkumpul di lapangan pajak Desa Sarang Giting Kahan dimulai dengan pendekatan dengan cara memperkenalkan diri satu persatu sambil bermain games dan tanya jawab mengenai apa itu Covid-19. Banyak dari mereka mengerti tentang Covid-19, tetapi mereka sepele akan hal itu.

Untuk itu, praktikan menjelaskan secara lebih rinci apa bahaya bila mengabaikan protocol kesehatan serta mengajak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti menjaga pola makan, rajin olahraga, membersihkan lingkungan rumah dan rajin mencuci tangan pakai sabun guna mencegah bebagai penyakit infeksi seperti diare, cacingan, polio serta covid-19.
Dalam mengedukasikan cara-cara pencegahan Covid-19 praktikan, dia menganjurkan untuk mengikuti adaptasi kebiasaan baru seperti wajib menjaga jarak, sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan wajib menggunakan masker.

- Melakukan praktik mencuci tangan dengan standart WHO

Dalam praktik mencuci tangan ini, praktikan sudah terlebih dahulu mempersiapakan perlengkapan untuk praktik langsung mencuci tangan lalu praktikan memberikan penjelasan serta melakukan contoh cara mencuci tangan pakai sabun dengan menyanyikan lagu 6 langkah cuci tangan agar anak-anak lebih gampang mengingatnya.

Praktik dilakukan secara bergilir oleh anak-anak dengan cara mengantri untuk memastikan apakah mereka benar-benar sudah mengerti.

- Menerapkan wajib menggunakan masker

Setelah adanya sosialisasi wajib menggunakan masker, maka di setiap pertemuan kegiatan anak-anak akan dilihat perkembangannya mengenai kesadaran diri mereka dalam menggunakan masker tanpa disuruh dan untuk mereka yang sadar menggunakan masker akan mendapat reward (hadiah), sedangkan mereka yang tidak menggunakan masker maka praktikan memberikan sanksi kepada anak-anak agar memberikan efek jerah.

Setelah melakukan praktikum kurang lebih tiga bulan, Esrani juga tidak hanya mengedukasi pencegahan Covid-19 saja, tetapi juga melakukan pembelajaran seperti membangun kembali sifat nasionalisme yaitu mengingat kembali sila-sila pancasila, isi UUD 1945, dan menyayikan lagu-lagu kebangsaan.

"Setiap kegiatan juga selalu diselingi games ketangkasan untuk membangun semangat anak-anak. Dampak dilakukannya praktikum, kita melihat perkembangan dari anak-anak yaitu dilihat dari setiap ada pertemuan maupun tidak, anak-anak sudah ada kesadaran diri mau menggunakan masker, mereka juga sudah paham cara mencuci tangan dengan sabun yang baik dan benar serta mereka juga tetap menerapkannya di rumah masing masing. Informasi tersebut kita dapat langsung dari orangtua anak-anak Desa Sarang Giting Kahan," akunya.

Sebagai ungkapan rasa syukurnya telah dapat mengedukasi anak anak di sana, Esrani mengadakan acara perpisahan kecil-kecilan dengan anak-anak Desa Sarang Giting Kahan dengan membagikan souvenir berupa masker dan hand sanitizer juga memasang spanduk adaptasi kebiasaan baru pencegahan Covid-19 di Desa Sarang Giting Kahan.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat serta aparatur Desa Sarang Giting Kahan yang telah mendukung kegiatan praktikum ini," tandasnya.