JAKARTA - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Runtung Sitepu terjerat isu plagiat. Atas dugaan itu, Runtung bersama sejumlah dosen USU lainnya dilaporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Laporan dugaan plagiarisme itu diketahui dari surat nomor 218/UN5.1.R2/SDM/2021 tentang pengaduan di Lapor.go.id yang dilihat detikcom, Rabu (13/1/2021). Surat tersebut ditujukan ke Rektor USU dan diteken oleh Wakil Rektor II USU Prof Fidel Ganis Siregar pada 11 Januari 2021.

Pada surat itu berisi penjelasan tentang laporan dugaan plagiat atas nama Rektor USU, Runtung Sitepu. Selain itu, ada nama Mahyuddin KM Nasution, Farhat, Maria Kaban, Kharisma Prasetya Adhyatma, Fauriski F Prapiska, Ginanda Putra Siregar, dan Syah Mirsya Warli.

Pelapor menyampaikan laporan dugaan plagiat ini ke laman Lapor.go.id yang terdisposisi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan telah diteruskan ke USU serta Pemkab Karo. Dalam surat tersebut, WR II USU menyerahkan laporan yang telah diteruskan oleh Kemendikbud untuk ditindaklanjuti dalam kurun 50 hari.

Runtung kemudian merespons laporan itu. Dia akan menyerahkan ke komite etik untuk diperiksa.

"Terkait dugaan plagiat itu segera akan diserahkan kepada Komite Etik untuk diperiksa," ucap Runtung.

Masa jabatan Runtung sebagai Rektor USU diketahui akan berakhir pada 2021 ini. Dia bakal digantikan Rektor USU terpilih, Dr Muryanto Amin, yang saat ini menjabat Dekan FISIP USU.

Dugaan plagiat oleh akademisi USU sebelumnya juga sempat dilaporkan ke Kemendikbud dan telah ditindaklanjuti oleh USU. Rektor USU Prof Runtung telah membentuk tim untuk mengusut dugaan plagiat oleh salah satu dosen itu.

"Tim telah menelusuri dan menelaah seluruh dokumen yang terkait dengan permasalahan tersebut. Tim telah melaporkan seluruh rangkaian kegiatan yang terkait dengan tugas tersebut kepada Beliau (Rektor USU)," kata Jonner dalam siaran pers USU yang diterima di Medan, Jumat (18/12/2020), seperti dilansir Antara.

Jonner menegaskan tindakan plagiarisme akan merusak nama baik dan reputasi perguruan tinggi. Apalagi, dia menyebut USU telah meraih berbagai prestasi selama 5 tahun terakhir.

"USU selama 5 tahun terakhir ini telah menorehkan prestasi secara nasional dan internasional. Tentunya hal tersebut tidak kita inginkan, USU tiba-tiba jatuh hanya karena persoalan plagiarisme," kata Jonner.

"Jika informasi tersebut benar, tentu hal ini sangat berdampak terhadap kredibilitas USU sebagai institusi penyelenggara pendidikan tinggi yang sangat menjunjung tinggi etika dan kejujuran akademik," tambahnya.

Tuduhan plagiarisme ini diduga dilakukan seorang dosen dalam bentuk karya ilmiah yang dibuat untuk kepentingan naik jabatan. Kasus dugaan plagiarisme ini mencuat setelah ada laporan warga ke surel Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).