MEDAN - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Sumut mengadakan gelar karya produk peserta program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), di kantor Iwapi Jalan DI Panjaitan, Selasa (12/1/2021). Hal ini sebagai upaya mendukung dan memotivasi anak-anak peserta PKW yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan agar menjadi wirausaha muda yang sukses dan mandiri.

Hadir dalam kegiatan ini, Ketua IWAPI Sumut, Hj Rosna Nurleily Siregar, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara diwakili Kabid SMK, M Andri Simatupang, Kabid Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kota Medan, Hj Lanniari Rangkuti, Pengurus IWAPI DPD Sumut dan Perwakilan DPC IWAPI Sumut, antaranya Binjai, Langkat dan Medan serta sekretaris dan bendahara panitia program PKW 2020 Destinasi Super Prioritas Danau Toba, Iin Zulaikha Rangkuti dan Rini Gusti Dewi.

Hj Rosna Siregar dalam sambutannya mengatakan gelar karya ini merupakan lanjutan dari program PKW 2020 Destinasi Super Prioritas Danau Toba dengan menampilkan hasil kerajinan para peserta didik yang mengikuti pelatihan ini. Seperti kotak tisu kombinasi ulos dan souvenir khas Sumut.

Sebagaimana diketahui program PKW ini digelar selama tiga bulan sejak Oktober hingga Desember lalu, bekerja sama dengan Dekranas dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama tujuh lembaga di Sumatera Utara, termasuk Iwapi.
Aneka produk ini sambungnya, diharapkan bisa dikembangkan dan dapat dipasarkan anggota maupun pengurus Iwapi di seluruh daerah Sumatera Utara dan nasional. Bisa juga mengikuti ajang pameran di Inacraft.

"Diharapkan kita bisa menjadi marketing hasil karya tersebut, dan juga dapat nantinya dipasarkan di destinasi wisata Danau Toba sekitarnya," ujarnya.

Sementara Hj Lanniari Rangkuti, mengapresiasi program PKW yang diikuti anak-anak putus sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan dengan usia 15 hingga 30 tahun sebagai upaya untuk menekan dan mengurangi angka pengangguran. Dengan harapan para peserta bisa menjadi pengusaha muda yang fokus dan mandiri.

"Jadi, dari tujuh lembaga yang mengikuti program tersebut, baru Iwapi lah yang lebih dahulu mengadakan gelar karya seperti hari ini. Kami sangat mengapresiasi, mudah-mudahan lembaga lain juga segera menyusul," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga menekankan agar hasil karya para peserta program PKW ini harus dikawal terus produksi dan pemasarannya. Supaya mereka semua benar-benar menjadi pengusaha yang mandiri dan sukses.

"Hasil karya anak-anak ini harus dikawal dan dijual," ujarnya seraya berharap kedepan bisa berkoordinasi dengan berbagai pihak.

M Andri Simatupang juga mengapresiasi program yang digelar tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian peserta didik dan dapat dipasarkan di kawasan destinasi wisata Danau Toba.

Ketua Panitia PKW Toba Tahun 2020 dari lembaga IWAPI, Sri Wahyuni Nukman menyebutkan program PKW ini sudah berjalan sejak Oktober lalu.

Program PKW ini melibatkan 7 lembaga masing-masing, IWAPI, SMK Negeri 10 Medan, Fatayat NU, Koppri PB PMII, SMKN 1 Percut Sei Tuan, Wanita Islam dan LKP Yuliza.

Untuk IWAPI Sumut sendiri, peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 30 orang yang dibagi dalam dua kelompok ini juga sudah selesai melakukan pendampingan dan rintisan usaha di Medan Marelan dan Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Morawa yang sudah berjalan sejak awal November 2020 lalu.

Hasil karya para peserta ini kedepan ditargetkan bisa ditampilkan di Inacraft, sebagai salah satu produk mewakili etnik khas Sumatera Utara.