JAKARTA - Hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT BRISyariah menyetujui Hery Gunardi sebagai Direktur Utama Bank Syariah Indonesia.
Bank Syariah Indonesia merupakan penggabungan dari tiga bank syariah milik Bank BUMN. Yakni BNI Syariah, BRISyariah dan Bank Syariah Mandiri.
Hery sebelumnya merupakan Direktur Utama BSM, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri.
Dilansir detikFinance, Selasa (15/12/2020), Hery memulai karirnya di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada 1991 menjadi anggota tim pengembangan produk dan promosi urusan research dan pengembangan Bapindo.
Hery merupakan sarjana fakultas Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus Jakarta tahun 1987. Pria kelahiran Bengkulu 26 Juni 1962 ini meraih gelar Master in Business Administration bidang studi Business Administration in Finance dan Accounting dari University of Oregon, USA tahun 1991.
Berikut jajaran pengurus Bank Syariah Indonesia :
Dewan Komisaris:
Mulya E. Siregar : Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Suyanto : Komisaris
Masduki Baidlowi : Komisaris
Imam Budi Sarjito : Komisaris
Sutanto : Komisaris
Bangun S. Kusmulyono : Komisaris Independen
M. Arief Rosyid Hasan : Komisaris Independen
Komaruddin Hidayat : Komisaris Independen
Eko Suwardi : Komisaris Independen
Dewan Pengawas Syariah:
Mohamad Hidayat : Ketua Dewan Pengawas Syariah
Oni Syahroni : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Hasanudin : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Didin Hafidhuddin : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Direksi:
Hery Gunardi : Direktur Utama
Ngatari : Wakil Direktur Utama 1
Abdullah Firman Wibowo: Wakil Direktur Utama 2
Kusman Yandi : Direktur Wholesale Transaction Banking
Kokok Alun Akbar : Direktur Retail Banking
Anton Sukarna : Direktur Sales and Distribution
Achmad Syafii : Direktur Information Technology
Tiwul Widyastuti : Direktur Risk Management
Tribuana Tunggadewi : Direktur Compliance and Human Capital
Ade Cahyo Nugroho : Direktur Finance and Strategy
Seluruh pejabat Direksi dan Dewan Komisaris yang telah ditunjuk tersebut akan mulai bekerja efektif mulai Tanggal Efektif Merger pada tanggal 1 Februari 2021 dan merger mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan, serta mendapat persetujuan hasil wawancara yang dilakukan oleh OJK mengikuti ketentuan yang berlaku.
Adapun khusus untuk pengangkatan pejabat Dewan Pengawas Syariah yang ditunjuk tersebut akan berlaku efektif pada Tanggal Efektif Merger dan setelah mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan persetujuan hasil wawancara yang dilakukan oleh OJK.
Manajemen yang ditunjuk oleh Pemegang Saham dan Pemerintah Indonesia sebagai ultimate shareholder dari Bank Hasil Penggabungan mencerminkan kebutuhan Bank Syariah Indonesia saat ini dan ke depan.
"Manajemen yang ditunjuk bertugas memastikan proses integrasi berjalan mulus, memberikan layanan yang terbaik bagi para nasabah dan para pemangku kepentingan, juga untuk mewujudkan visi Bank Syariah Indonesia menjadi salah satu bank syariah terbesar di Indonesia dan di dunia," jelasnya.