ASAHAN - Keracunan massal diduga bersumber dari makanan yang dialami oleh warga Dusu 1 dan 3 Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan yang telah bertambah jumlahnya. Keracunan ini dialami setelah warga mengikuti wirid Yasin ibu-ibu dan mengkonsumsi makanan dari tuan rumah.

Sebelumnya, tercatat 79 orang, kini berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan. telah mencapai 101 orang.

Dari 101 orang tersebut sebagian besar sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Hal ini dikatakan oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Asahan, dr. Vina Tarigan saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (11/12/2020).

"Totalnya ada 101 orang. Rinciannya, 40 orang rawat inap di Puskesmas, 7 orang rawat inap di RSUD HAMS Kisaran dan 54 orang rawat jalan," terang dr. Vina.

Lebih lanjut dr. Vina menjelaskan, 40 orang yang rawat inap di Puskesmas telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing karena kondisinya sudah membaik.

"Alhamdulillah, kondisi pasien sudah membaik. 40 orang yang dirawat inap di Puskesmas sudah dipulangkan pagi tadi," katanya.

dr. Vina mengaku, pihaknya telah mengambil sample makanan berjenis nasi lemak (nasi santan) tersebut untuk diperiksa di laboratorium. "Untuk hasilnya paling cepat satu minggu. Kita juga telusuri sebab dari kejadian tersebut dan masih kita cek kebenarannya," tuturnya.

Dinas kesehatan menilai, gejala yang menonjol dari pasien seperti penyakit lambung. "Kita lihat pasien dari muntahannya seperti sakit lambung. Tapi yang pasti kita tunggu saja dari hasil lab," ujarnya.

dr. Vina menduga, makanan tersebut sudah terkontaminasi, sehingga kurang higienis. Karena nasi santan dimasak sejak pagi hari. Kemudian dikonsumsi disore hari dan malam hari.

"Mungkin kami menduga makanan kurang higienis karena kelamaan. Nasi lemak itu dimasak dari pagi, terus wiridnya sore hari dan makanannya dibawa pulang. Ada yang makan jam 6 sore dan ada yang makan malam," terangnya.

Satu-satunya Kadis wanita dijajaran Pemkab Asahan ini menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Asahan agar lebih memperhatikan makanan yang hendak dikonsumsi. Terutama makanan yang diberi oleh orang lain.

"Jangan sembarangan makan, mesti kita perhatikan dulu higienitasnya. Terutama makanan pemberian orang lain. Kita perhatikan makanan tersebut sudah lama atau masih baru," imbuhnya.