SIMALUNGUN - Setelah satu malam berada di Mapolres Simalungun, sang sopir maut yang menewaskan 1 keluarga di Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Kamis (19/11/2020) kemarin, akhirnya angkat bicara. Pelaku berinisial Sur (57) itu mengungkapkan, sebelum terjadinya kecelakaan, dia membawa truk yang bermuatan bubur kertas dari Porsea, Kabupaten Toba. Bahkan dirinya sempat menginapkan truk fuso itu selama satu malam di bengkel untuk diperiksa kesiapannya sebelum berangkat.

"Sebelum berangkat, semuanya kami cek, baik itu minyak rem, oli dan air yang cukup. Dan semuanya aman, gak ada kebocoran," ungkap Sur saat berada di ruang unit Laka Lantas Polres Simalungun, Jumat (20/11/2020).

Hanya saja, Sur baru mengetahui kalau truk yang dibawanya bermasalah saat melaju di Simpang Rambung Merah. Seketika itu jalan yang menurun membuatnya mencoba melakukan pengereman menggunakan rem tangan, namun tetap tidak berfungsi alias blong. berbagai cara pun dilakukanya, tapi tetap saja tidak berhasil.

"Ketika itu saya juga membuat rem tangan tarik, tapi tidak berhasil. Saya colok-colok remnya juga gak mau, sehingga truk tetap melaju kencang karena muatan (banyak). Anginnya pun tekor (habis). Buat stir pun tidak bisa," terangnya.

Saat kendaraan melaju kencang, Sur sempat memberikan peringatan dengan cara berteriak kepada pengemudi lainnya bahwa truk miliknya bermasalah. Hanya saja suara Sur tidak terdengar pengendara lain, bahkan upaya menghidupkan klakson juga tak membuahkan hasil, karena anginnya habis.

"Disitulah awal kejadian kecelakaan beruntun bang. Hanya saja, saat truk menabrak pengendara yang ada di depan, saya tidak ada lompat dari truk. Saya turun ketika truk benar-benar berhenti," tuturnya.

Atas peristiwa ini, Sur juga meminta maaf kepada keluarga dan korban. Ia mengaku tidak sengaja, bahkan dia juga tidak mengetahui kalau kejadian tersebut sampai menelan korban jiwa. Dirinya juga lari dikarenakan takut akan dihakimi warga.

"Sekali lagi saya minta maaf, saya tidak tahu kalau ada yang meninggal dalam peristiwa ini. Saya juga tidak ada niat untuk melarikan diri dan bersembunyi di warung. Karena saya siaplah, makanya saya menyerahkan diri kepada polisi," akhirnya.