MEDAN - Pengurus Badan Koordinasi Pembangunan Masyarakat Pantai Timur (Badko PMPT) Sumut, menggelar diskusi pagi Pantai Timur ke 16 dengan tema 'Grand desain utara Medan, mewujudkan idaman kesejahteraan Medan Utara, Sabtu (7/11/2020) di Taman Siba Medan City, Jalan Singgalang. Sekretaris Eksekutif Badko PMPT, OK Hatta menerangkan, diskusi ini dilakukan rutin setiap 2 bulan sekali. Di mana, visi misinya menjadi lembaga legislasi yang memediasi Pemprovsu dalam rangka pembagunan masyarakat di wilayah pantai timur.

Dalam diskusi ini, imbuh OK, banyaknya potensi masyarakat pantai yang belum tergali, antara lain potensi pariwisata, perikanan, kelautan, dan perbaikan infrastruktur di sepanjang pantai timur.

"Oleh sebab itu, Badko PMPT melaksanakan evaluasi dan diskusi. Di mana ini sudah ke 16 kalinya sejak dilakukan Kongres di pantai timur," jelasnya.

Pada kesempatan itu, calon Walikota Medan, Ir Akhyar Nasution berkesempatan hadir dalam dikusi itu. "Kehadiran Pak Akhyar untuk mendengarkan program, terlepas dari politik. Siapapun yang jadi walikta harus berorientasi dengan program yang kami sampaikan tadi," terangnya.

"Beliau menerima dan satu arah pandangan dengan Badko PMPT. Beliau berjanji agar ini bisa dilanjutkan, sebab masyarakat pantai timur itu yang hari ini sangat sangat tertinggal. Jadi kita rencana dan berharap, di sepanjang pantai timur yang jiwanya lebih kurang 10 juta, dari mulai Labuhanbatu sampai Aceh Tamiang, itu kita berharap bagaimana ketertinggalan yang ada hari ini, sesuai dengan visi misi Bapak Gubernur kita mulai dari masyarakat kecil untuk bisa berbuat. Walaupun sekecil apapun untuk mendukung program-program Bapak Gubernur khususnya menjadikan Sumut yang bermartabat," urainya.

Dia mengaku, pihaknya sudah memberikan konsep dan blueprint pembangunan Sumatera Utara khususnya di masyarakat pantai timur sejak zaman Tengku Eri Nuradi sebagai Gubernur Sumatera Utara dan juga Ali Umri sebagai Komisi 3 DPR RI waktu itu.

"Kami diterima oleh Pak Gubernur dan juga oleh Bapak Wakil Gubernur waktu itu. Syukur Alhamdulilah, Pak Edi sebagai gubernur hari ini melihat kondisi belakangan ini khususnya pantai timur dan khususnya beberapa minggu yang lalu banjir rob di Belawan dan banyaknya keluhan keluhan masyarakat dan tokoh masyarakat, sehingga mereka merasa terbantu oleh Pak Gubernur dalam memperhatikan pembangunan dalam perhatian kesehatan, kesejahteraan masyarakat di Utara Medan itu," terangnya.

Oleh karena itu, lanjut OK, Gubernur membuka suatu rencana baru untuk mengejar ketertinggalan itu. Makanya, dibuatlah satu badan percepatan pembangunan Utara Medan meliputi 2 kabupaten/kota yakni Kota Medan dan Deli Serdang.

"Itulah terima kasih masyarakat kepada Pak Gubernur yang sangat luar biasa memperhatikan itu dan semuanya ini menjadi doa masyarakat pantai timur. Semoga kedepannya, di bawah kepemimpinan Pak Edi dan Pak Ijeck, bisa mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat itu, dari situlah bangkitnya nanti, karena pantai barat dan timur ini sangat sangat berpotensi, sehingga tergali dan kita yakin dan percaya Sumut bermartabat dapat terwujud," tandasnya.

Dia berharap, sebagai calon pemimpin Medan hari ini bisa memahami program dan orientasi yang ada. "Kami lakukan Sudah berapa tahun ini, sehingga harapan kita menjadi mediasi untuk memberikan masukan atau sumbang saran ke pemerintah untuk masuk ke semua program. Hari ini menjadi konsentrasi yang mengikuti Pilkada yaitu Kota Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan lain sebagainya. Ini pertama tadi menyangkut dengan situs-situs sejarah. Kita kembalikan sebagai destinasi wisata, baik itu Masjid Al Osmani, ada lagi sejarah sejarah kuno seperti Kota Cina dan meliputi juga Hamparan Perak. Kita berharap, perkawinan antara Medan dengan Deli Serdang itu Hamparan Oerak, karena salah satunya cikal bakal Kota Medan itu lahirnya dari Hamparan Perak. Makanya, kebetulan kuburan Guru Patimpus itu ada di Gang Keramat di Desa Lama, Hamparan Perak. Jadi kalau untuk mendesak di Medan Utara itu, kita mendengarkan tadi apa yang disampaikan banjir rob, barangkali itu bisa juga menjadi perhatian, siapapun menjadi pimpinan kedepan, artinya mungkin banjir rob, mungkin lagi hal-hal ketertinggalan pembangunan dan mungkin juga tentang pendidikan," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Abah Salman, seorang Tokoh Masyarakat di Medan Utara mengatakan, persoalan di Medan Utara ini kompleks. Segala persoalan kehidupan banyak di sana seperti SDA dan SDM nya.

"Kita cerita dengan SDM yang luar biasa potensi-potensi anak-anak daerah pinggiran, yang sampai saat ini mereka sampai ada keluar negeri berkuliah dan lain sebagainya. Itu menunjukkan bahwa pemuda-pemuda di sini sangat berpotensi menjadi unggulan dan orang-orang yang bisa diandalkan kedepannya," jelas Salman.

Mengenai sumber daya alam, Abah Salman menerangkan, selama ini kita perhatikan struktur jalan yang selama ini luar biasa tumpang tindih tentang peraturan yang di pemerintah. "Kita berharap Insya Allah dengan adanya diskusi pagi ini, pantai timur nuansa nuansa yang berbeda akan nampak dan muncul di kemudian hari. Yang pertama tentang Sungai Deli yang sangat berpotensi untuk dijadikan ikon wisata, sehingga bisa jadi ikon wisata yang sangat menarik yang berbatasan dari Percut - Belawan dan Hamparan Perak salah satu ke depannya bisa berpadu menjadi pantai kesejahteraan Medan Utara khususnya masyarakat yang ada di sana," ucapnya.

Oleh karena itu, dia berharap pada diskusi pagi ini bukan saja hanya untuk satu paslon saja, namun berharap kedua paslon pun untuk melihat program-program yang ada sebenarnya.

"Alhamdulillah hari ini siapa saja paslon yang berkomitmen untuk mensinergikan pembangunan yang ada di bagian utara, itu sangat luar biasa. Konsep kuliner, wisata alam dan destinasi lain sebagainya yang sangat menarik dan bisa menjadi lumbung uang, sehingga para wisatawan wisatawan yang ada di luar negeri itu bisa berkunjung kemari dengan melihat keragaman keragaman khususnya tanah Deli yang ada di Medan Utara," tutupnya.