MEDAN - Warga Jalan Letda Sujono diresahkan dengan keberadaan tembok setinggi 1,65 meter. Keresahan ini terjadi sejak dua bulan terakhir. Bagaimana tidak, tembok ini disinyalir dan berpotensi memicu terjadinya tindak kejahatan dan kriminal, sehingga mengganggu kenyamanan.
Keresahan ini diungkapkan warga, Soan (55), Selasa (27/10). Selama ini sebutnya, sebelum ada tembok sepanjang 10 meter, daerah tersebut termasuk kawasan rawan tindakan kriminal seperti jambret dan perampokan. Saat ini semakin menambah kekhawatiran warga.

"Karena temboknya tinggi sekali, saya tidak bisa lihat kesana. Kalau ada apa-apa orang sudah sampai ke sini, saya pun nggak tahu. Saya kan merasa terganggu," ujarnya.

Soan yang memiliki rutinitas sehari-hari di daerah tersebut, mengaku semakin tidak nyaman. "Kalau ada satu orang yang datang, kita sudah tidak nyaman karena rawan perampokan. Hari biasa saja pun disini, sering terjadi penjambretan dan penodongan. Apalagi kayak gini. Jadi saya semakin khawatir dengan keselamatan kita," ujarnya.

Kemudian sambungnya kalau malam hari, semakin tidak nyaman dan aman. "Kalau kita mau turun harus suruh satu orang berdiri diluar melihat kondisi, baru berani buka pintu. Karena setelah ditutup begini, kita makin enggak nyaman dan terancam," ujarnya seraya berharap tembok tersebut dibongkar.

Selain itu, Soan menambahkan keresahan lainnya keberadaan genset yang berada dibawah tiang listrik bertegangan tinggi. "Karena gensetnya diletakkan bersebelahan dengan tiang listrik," ujar Soan yang mengaku sudah 25 tahun menetap di daerah tersebut.

Kepala Desa Medan Estate Kecamatan Pecut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Putra Dalimunthe yang dikonfirmasi terkait keresahan warga tersebut meminta untuk membuat pengaduan secara tertulis. Sehingga nantinya pihaknya akan menindaklanjuti dengan meninjau ke lapangan.