GUNUNGSITOLI - Menantikan kelahiran buah hati adalah momen yang paling dinanti oleh pasangan suami istri, terkhusus bagi seorang ibu. Sembilan bulan lamanya ibu bersabar merawat dan menjaga kandungan bahkan bertaruh nyawa demi kelahiran bayi yang dinantikan.


Inilah pengalaman yang diceritakan oleh Vallentin Ciunardy saat berbagi pengalaman dan suka citanya saat melahirkan dengan memanfaatkan Progran JKN-KIS.

Wanita yang akrab disapa Vallen ini bercerita bahwa menjadi seorang ibu adalah kesempatan terbaik yang pernah Tuhan titipkan untuknya dan suami. Belum genap 1 tahun usia penikahan, ia diizinkan Tuhan mengandung dan merawat janin sebagai buah kasih pernikahannya.

“Kebahagiaan yang luar biasa saya rasakan kala itu, saat dokter memberitahu saya positif mengandung dengan usia kandungan 2 bulan. Senyum bahagia tergambar nyata di wajah suami saya. Inilah awal dari kebahagian dan perjuangan kami dalam menyambut kelahiran anggota keluarga yang kami rindukan,” tuturnya, Senin (19/10).

Lebih lanjut, Vallen mengaku biaya persalinannya ia serahkan dan percayakan kepada Program JKN-KIS.

“Untuk urusan persalinan, saya percayakan pada Program JKN-KIS yang sejak lama telah melindungi kami sekeluarga. Tidak perlu ragu ataupun khawatir, saya tahu kualitas program ini telah membantu saya dan jutaan orang lainnya,” pungkasnya.

Lebih lanjut, wanita berusia 27 tahun ini menceritakan pelayanan yang ia dapatkan saat bersalin di RSUD Gunungsitoli saat menjalani proses operasi caesar. Ia mengaku pelayanan yang didapatkan baik dan ditangani dengan cepat oleh tim medis.

“Dalam perjalanan persalinan yang saya jalani, tentunya tidak selamanya mulus. Apalagi saat menginjak usia kehamilan 7 bulan. Segala sesuatunya serba terbatas dan mengharuskan saya banyak bergantung kepada keluarga. Terlebih saat saya mengetahui proses kelahiran anak pertama kami, harus dijalani secara operasi,” aku Vallen.

Menurutnya, keputusan operasi ini diambil tim medis karena hasil pemeriksaan rutin kandungan menunjukkan ukuran bayi yang lebih berat dari kebanyakan bayi lainnya.

“Puji Tuhan, melalui proses yang panjang dan pertaruhan nyawa, akhirnya saya mendengar tangisan putra pertama, yang kami beri nama Daniel, lahir ditanggal 20 Maret 2020 lalu dalam keadaan sehat. Pada tanggal itu, saya menyandang status orang tua dengan sebutan ibu,” terangnya dengan haru.

Selama mendapatkan pelayanan persalinan, mulai dari pemeriksaan rutin sampai dengan proses kelahiran, tidak ada kendala ataupun biaya yang dikeluarkan. Semuanya ditanggung oleh JKN-KIS. Kemudahan administrasi yang ditawarkan juga sangat membantu mereka dalam pengurusannya. Vallen dan keluarga dilayani sesuai prosedur saat berobat di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) maupun saat di rumah sakit

“Sejak mengetahui berat bayi dalam kandungan saya melebihi kebanyakan bayi, dokter memantau perkembangnnya secara berkala. Menjelang bulan bersalin, dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi. Tetapi yang membuat hati saya lega adalah ketika proses administrasi dan penanganan medis yang bisa menopang ketakutan saya. Selama mengikuti prosedur, maka penjaminan akan berjalan mudah,” ujar Vallen menambahkan.

Diakhir wawancara, ibu satu orang anak ini menyampaikan harapan agar semua orang melek administrasi JKN-KIS. Menurutnya selama kita memahami dan mau bertanya ke pihak yang tepat, maka kemudahan akses layanan dapat dirasakan.

“Jangan sampai telat menjalankan kewajiban membayar iuran JKN, karena ini menambah urusan administrasi saat mengakses layanan. Patuhi administrasi dan nikmati manfaat serta kemudahan berobat dengan JKN-KIS,” tutup Vallen.