MEDAN - Ditegur Menteri Dalam Negeri (Mendagri) saat mendaftar ke KPU Medan, Tim Pemenangan Akhyar-Salman (AMAN) memberikan klarifikasi. Dalam keadaan ini, Tim AMAN sangat memahami kenapa hanya kepada petahana saja, tapi kandidat non petahanan tidak ditegur. Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Tim Pemenangan Akhyar-Salman, Ahmady di Sekretariat TIM Pemenangan AMAN, Jalan Sei Batag Hari, Jumat (11/9).

Ahmady menuturkan, pasangan calon, Akhyar Nasution - Salman Alfarisi (AMAN) sangat mengetahui saat ini sedang ada pandemi Covid 19, sehingga tim pemenangan selalu menyediakan masker, hand sanitizer dan selalu mengingatkan massa pendukung agar jaga jarak di setiap kegiatan.

Begitu juga saat pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota, Sabtu (5/9/2020) di KPU Medan, TIM Pemenangan AMAN, sudah mengantisipasi jumlah massa yang hadir dan akan diberikan pilihan-pilihan. Sehingga, keputusan rapat perisiapan pendaftaran massa tidak diarahkan langsung ke KPU Medan Medan, melainkan diarahkan berkumpul di titik nol atau depan kantor Pos Lapangan Merdeka. Saat itulah, Tim Pemenangan memfilter dan mengingatkan kepada massa yang hadir untuk tidak terlalu beramai-ramai ke KPU Medan.

“Tapi sulit bagi kami, pada hari pendaftaran kam agak sulit menolaknya secara keseluruhan, akhirnya kami hanya memberikan imbauan saja kepada massa untuk patuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan,” katanya.

Mengenai adanya teguran yang disampaikan Mendagri kepada bakal Calon Walikota Medan, Akhyar Nasution, Ahmady mengatakan, tim sangat memahami tentang teguran ini kepada para petahana. "Kami atas nama Tim Pemenangan AMAN memohon maaf, dan ini menjadi pelajaran bagi petahana dan non petahana, supaya ini menjadi perhatian semua," ungkapnya.

Di Medan, sebut Ahmady, massa non petahana justru lebih banyak saat mendaftar ke KPU Medan. “Jadi, teguran ini menjadi imbauan moral yang harusnya menjadi cambuk bagi semua kandidat,” ujarnya. (*)