MEDAN - Tim Pengabdian Universitas Sumatera Utara (USU) telah melakukan kegiatan Bina Desa di Desa Semangat Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, yang dimulai dari tanggal 17 Juli 2020 dan masih akan berlanjut hingga Oktober 2020.

Kegiatan ini dilakukan dengan 6 orang kordinator tim masing-masing kegiatan yaitu : Dr Ir Hasanuddin, MS, Dr Ir Sarifuddin, MP, Dr Nini Rahmawati, SP, M Si, Nazif Ichwan, STP, M Si, Dr Taufik Rizaldi, STP, MP dan RB Moh Ibrahim Fathoni, S Pi, MP.

Di desa yang berjarak sekitar 70 km dari Kampus USU Medan itu telah berlangsung 6 kegiatan yaitu : penyediaan air bersih, implementasi mesin pengolahan tanah, rekomendasi pemupukan, bimbingan teknis budidaya dan pengendalian penyakit tanaman tomat, sekolah lapang pertanian dan penguatan kelembagaan pertanian.

Kegiatan melibatkan para petani tanaman hortikultura yang ada di Desa Semangat. Pada 17 Juli 2020 telah diselesaikan pembuatan instalasi air bersih dengan debit air 6m3 per jam.

Penduduk di Desa Semangat mengakui bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya pembangunan instalasi air bersih, mengingat selama ini cukup sulit mendapatkan aliran air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Pada tanggal 11-14 Agustus 2020 tim melakukan pelatihan untuk penggunaan Alat Perangkat Uji Tanah Lahan Kering yang diberikan oleh tim pengabdian kepada petani desa binaan.

Dengan adanya alat tersebut maka petani desa setempat dibantu dengan petugas PPL dapat menghitung rekomendasi pemupukan yang akan tepat diberikan pada lahan pertanian mereka.

Selain itu juga tim pengabdian USU memberikan bantuan berupa hand tractor dan melatih petani untuk menggunakannya pada lahan pertanian. Tim juga memberikan materi penyuluhan berupa penguatan kelembagaan pertanian dengan cara pembentukan koperasi.

Menurut Ketua Tim Pengabdian Desa Semangat, Dr Ir Tavi Supriana, MS, kegiatan yang dilakukan di desa ini didasarkan dari permasalahan yang ada di desa yaitu : kendala air bersih yang berkaitan dengan kesehatan, pengolahan tanah yang belum dilakukan dengan benar,

Pemberian pupuk yang belum sesuai dengan kondisi lahan, bahkan belum ada transfer ilmu dari pihak terkait kepada petani di Desa Semangat yang menyebabkan tidak berkembangnya informasi yang diterima petani.

Juga masalah tanaman tomat yang sering kali mengalami gagal panen serta masalah kelembagaan petani yang melemahkan posisi tawar kelompok tani dalam memohon bantuan dari dinas terkait.

"Semua permasalahan tersebut akan dibantu penyelesaiannya oleh tim pengabdian untuk dituntaskan dalam kurun waktu 3 tahun di desa tersebut," katanya.