JAKARTA – Partai Golongan Karya (Golkar) tengah menyiapkan sekolah pemerintahan dan kebijakan publik. Partai tua di Republik Indonesia itu, menyebutnya sebagai Golkar Institut.

Golkar Institut, bertujuan untuk memberikan pendidikan politik, pengkaderan, serta rekrutmen politik yang efektif. 

Dijalankan dengan konsep lembaga think-tank, Golkar Institut ditargetkan akan diluncurkan pada awal tahun 2021.

"Golkar menyiapkan Golkar Institut berupa sekolah kebijakan publik dan pemerintahan. Lembaga ini akan menyelenggarakan kursus-kursus singkat untuk menciptakan calon pemimpin bangsa masa depan," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Airlangga Hartarto dikutip dari media sosial kader mudanya, Dyah Roro Esti, Sabtu (21/8/2020).

Sebagai tambahan informasi, lembaga think-tank bukan hal baru di dunia, termasuk di Indonesia. Sejumlah tokoh seperti tokoh senior politik, Akbar Tanjung, dan juga beberapa mantan presiden RI telah mendirikan lembaga think-tank.

Umumnya, think-tank dikenal sebagai lembaga yang fokus pada penelitian dan advokasi mengenai kebijakan sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain. Sebagai wadah pemikir, lembaga model ini dikenal kerap didanai oleh klien pemerintah atau dunia komersial.

Lembaga think-tank, juga disebut dekat dengan kekuasaan. Ini merujuk pada Brooking Institute di Amerika Serikat yang lahir pada awal abad 20 sebagai lembaga non-partisan, setidaknya di masa great depression. Lalu akhirnya, lembaga ini dianggap menjadi pilar penting di era pemerintahan Kennedy dan Johnson.***