MANDAILING NATAL-Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Sumatera Utara (PSGA) bergabung dengan Tim Pengabdian Desa Binaan Fakultas Pertanian USU melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa Muara Saladi tentang Penggunaan Jamban Sehat dan PHBS Untuk Pencegahan Covid-19 di Desa Muara Saladi Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal.

Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) USU, yang diketuai Prof. Tulus, Vor. Dipl. Math, M.Si, Ph.D melalui Pengabdian Masyarakat (Pemas) Desa Binaan Non PNBP USU dengan Fakultas Pertanian melaksanakan pengabdian di Desa Muara Saladi. Telah beberapa tahun ini Fakultas Pertanian menjadikan Desa Muara Saladi menjadi daerah binaan.

Kali ini Fakultas Pertanian bermitra dengan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) sebagai tim untuk mengatasi permasalahan lainnya yang ada di Desa Muara Saladi. Salah satu permasalahan yang ditemukan tim pengabdian dari PSGA di daerah ini adalah berkaitan dengan permasalahan jamban dari 84 Kepala Keluarga (KK) yang ada di desa ini hanya 5 KK yang mempunyai jamban. Seperti diketahui bahwa Sanitasi dan kondisi lingkungan serta ketersediaan air bersih merupakan salah satu hal penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang berdampak pada pembangunan sosial dan ekonomi. Perbaikan sanitasi, lingkungan dan air bersih, secara substansial akan mengurangi tingkat kesakitan (morbiditas) dan tingkat keparahan (severity) berbagai penyakit sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama anak-anak.

Dalam mengatasi masalah di atas Kementerian Kesehatan telah mempunyai program yang disebut dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima pilar. Salah satu pilarnya adalah stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Namun mengapa dibeberapa daerah termasuk Desa ini kebiasaan BABS masih ditemukan tentu banyak factor yang mempengaruhinya salah satu factor terpinting adalah berkaitan dengan perilaku.

Untuk itu Tim pengabdian PSGA USU yang terdiri dari Dra. Syarifah, MS, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE, MSi dan Arif Qaedi Hutagalung, SE, MSi melaksanakan pengabdian Penggunaan Jamban Sehat dan PHBS Untuk Pencegahan Covid-19 di Desa Muara Saladi Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal. Kegiatan ini diawali dengan advokasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal, dari hasil advokasi disepakati dibangunlah jamban sehat lengkap dengan septic tank dan juga disediakan Tempat Cuci Tangan Pakai (CTPS) di SD 235 Desa Muara Saladi.

Mengapa sekolah ini manjadi sasaran pengabdian karena perubahan perilaku berusaha dimulai sejak kecil apalagi ketika perilaku sehat tidak ditanamkan dari keluarga, mestinya ada lembaga yang mengatasinya diharapkan dari Lembaga Pendidikan. Selanjutnya sekolah ini adalah baru dibangun karena sekolah yang lama hanyut bersama bencana banjir pada bulan Oktober 2018. Ketika sekolah dibangun juga tidak dilengkapi dengan sarana jamban. Pengabdian masyarakat USU ini diharapkan dapat mulai merubah perilaku anak agar tidak BABS dan membiasakan CTPS sebagai salah satu upaya pencegahan covid-19.

Bina suasana juga dilakukan dengan Biro Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Madina dan tokoh masyarakat setempat serta Guru SD 235 Muara Saladi, agar mendukung dan menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat. Dari hasil bina suasana ini disepakati pihak sekolah akan membentuk pojok baca sebagai salah satu upaya meningkatkan minat baca anak-anak, dan harapannya ada bantuan buku-buku bacaan anak-anak dalam upaya tersebut.

Selanjutnya Biro Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Madina akan memfasilitasi pembentukan forum anak dan sekolah ini merupakan embio. Hal ini selain sesuai dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 Pasal 1 Ayat 2, “Partisipasi Anak “. Juga sesuai dengan pernyataan UNICEF (2020) tentang anak pada pasca covid-19.

Bagi pelayanan dasar berpotensi untuk mengalami gangguan atau peningkatan kesulitan akses bagi anak-anak, yang dapat merugikan perkembangan anak-anak secara keseluruhan, dapat diatasi dengan memastikan kelancaran dan keseimbangan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak baik dalam bentuk baru maupun alternatif selama situasi pandemi akan berlangsung. Mendorong perilaku hidup sehat dan menyediakan akses berkesinambungan untuk air bersih, sanitasi dan kebersihan pada semua tempat yang sering diakses anak-anak.

Akhirnya Ketua PSGA Prof Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE melakukan pemberdayaan penggunaan jamban sehat dan CTPS melalui metode ceramah, diskusi dengan penggunaan poster dan games pada anak serta praktek langsung CTPS di tempat CTPS yang telah diberikan melalui pengabdian desa binaan ini.