MEDAN - Tuduhan tentang bobroknya kepemimpinan Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Golkar Sumut dinilai sangat keliru. Bahkan tudingan tersebut merupakan fitnah terhadap salah satu kader terbaik Partai Golkar saat ini. Hal itu diungkap kader Golkar Sumut Indra Alamsyah saat diwawancarai wartawan, Sabtu (15/8/2020) via seluler.

Dikatakan Indra, tuduhan yang terlontar dari Hanafiah Harahap Cs bahwa Partai Golkar Sumut dalam kondisi rusak parah adalah keliru.

"Riak-riak itu adalah dinamika. Dan Golkar sudah terbiasa dengan itu. Lebih dari 3/4 pengurus Golkar Sumut saat ini masih solid di bawah kepemimpinan Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Jadi kalau mau tebar fitnah ya pandai-pandai lah," tegas Wakil Ketua Golkar Sumut tersebut.

Bahkan sambung Indra, rasa kekeluargaan sesama pengurus Golkar Sumut dan dengan pengurus Golkar Kabupaten/Kota se-Sumut sangat kental terasa.

"Tidak ada transaksi soal kursi ketua legislatif dan sebagainya. Yang kita bangun adalah kebersamaan dan kekeluargaan. Di nilai-nilai itu kita bangun kekuatan bersama," kata Indra.

Indra yang juga Ketua SOKSI Sumatera Utara itu juga menyinggung tuduhan Hanafiah Cs tentang dukungan Doli Kurnia ke calon Ketua Golkar Sumut yang berpotensi jadi tersangka korupsi.

"Ini lucu. Bahkan meludah wajah sendiri karena kandidat yang mereka dorong-dorong untuk jadi Ketua Golkar Sumut itu bahkan erat kaitannya dengan perkara suap mantan Gubsu yang sampai saat ini masih bergulir di KPK. Hati-hati kalau bicara kasus ini," kata Indra.

Bahkan, sebut Indra yang juga Anggota DPRD Sumut 2014-2019 itu, Hanafiah Harahap merupakan orang yang juga mengembalikan uang suap ke KPK.

"Saya tegaskan Hanafiah Harahap juga mengembalikan suap ke KPK dalam perkara Mantan Gubsu. Bahkan kandidat mereka untuk Calon Ketua Golkar Sumut yang memberi pinjaman uang, juga bolak-balik diperiksa KPK sebagai saksi," tegas Indra.

Lalu, bagaimana nasib Musda X Golkar Sumut? Menjawab itu, Indra Alamsyah menyatakan dua hal. Pertama, berharap agar Musda bisa berjalan dengan baik dan demokratis serta yang kedua membantah bahwa Doli Kurnia gagal menggelar Musda.

"Golkar menjunjung tinggi demokrasi. Makanya kita semua berharap agar DPP Partai Golkar bisa menetapkan tanggal dan lokasi Musda digelar," ujar Indra.