ASAHAN-Masalah sanitasi adalah masalah signifikan untuk menentukan masyarakat terjamin sehat atau tidak. Maka tidak kita pungkiri di dalam Agama dikatakan kebersihan sebagian dari iman. Tegasnya lingkungan sehat akan menciptakan masyarakat yang kuat.

Pemerintah Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan menyambut baik program Dinas Kesehatan melalui puskesmas Pulo Bandring berupa advokasi 5 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Pilar yang pertama dan sekaligus jadi agenda acara stop BAB sembarangan.

Acara sosialiasi ini dilakukan di Aula Kantor Desa Sidomulyo pada hari Kamis (13/8/2020) yang dihadiri oleh Sekcam Pulo Bandring, Rudi Darmawan, Kepala puskesmas, Kepala Desa Sidomulyo, Tiga Pilar Desa, Tokoh Masyarakat dan Agama, Kader Posyandu, Ibu PKK serta Perangkat Desa.

Kades Sidomulyo, Rusdianto menjelaskan bahwa masih ada warganya di dusun 2, 4, dan 5 belum memiliki jamban atau masih menumpang pada jamban keluarga. Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan karena sanitasi yang tidak baik akan memicu munculnya berbagai penyakit.

Rusdianto menargetkan bahwa tahun 2020 ini masyarakat Desa Sidomulyo secara keseluruhan harus sudah memiliki jamban sendiri.

"Kita akan mengambil langkah swadaya agar masalah jamban cepat terselesaikan. Tahun 2020 ini kita upayakan tidak ada lagi masyarakat Desa Sidomulyo yang tidak memiliki jamban," ujarnya.

Kemudian, Sekcam Pulo Bandring, Rudi Darmawan menilai bahwa Desa Sidomulyo adalahdesa Semi kota. Dalam pidato sambutannya beliau berharap agar masalah sanitasi ini menjadi masalah bersama. Diselesaikan secara gotong royong, memberdayakan semua elemen desa untuk swadaya. Katanya lagi jika semua harus mengandalkan Dana Desa (DD) maka keinginan untuk menciptakan sanitasi yang sehat akan tertunda.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Puskesmas Pulo Bandring. Beliau bersedia membantu untuk mewujudkan Desa Sidomulyo yang sehat.*