LANGKAT-Cukup miris untuk diuraikan namun fakta tidak berdusta dilapangan. Realita yang dialami masyarakat desa Sei Musam Kendit kecamatan Bahorok minim perhatian pemkab Langkat.

Hal demikian dipaparkan sakah seorang tokoh masyarakat desa itu, Tekana Sinulingga SPd MPd saat digelar musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) Kamis, 7/8/2020 dikantor desa.

Menurutnya Tekana ia sudah berumur 60 tahun namun belum pernah mengingat ada pembangunan di desa bersumber dari APBD Langkat.

"Penasaran, usulan berjalan setiap tahun sesuai mekanisme tetapi realisasinya nihil . Permohonan desa belum pernah diakomodir pemkab," ujar Sinulingga heran.

Masyarakat tidak pernah berkalkulasi tentang beban kewajiban seperti membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB). "Namun setidaknya Pemda juga semestinya merencanakan dan merealisasikan program pembangunan yang merata dan merakyat," pungkasnya.

Sontak saja kepala seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (PMP) Yahyan SE tertegun menundukkan kepala.

Meski tanpa bersuara karena diluar wewenang pihaknya namun dibenaknya seakan terbersit rasa prihatin terhadap realita yang dialami desa itu.

Berkaitan itu kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Julianta mengaku skala prioritas usulan desa sepertinya raib saat musrenbang tingkat kecamatan sehingga tidak menjadi pembahasan ldi musrenbang kabupaten.

"Namun demikian desa tidak pernah bosan dan merasa dianak tirikan pemkab. Kewajiban serta program pembangunan pemerintah fisik dan kemasyarakatan senantiasa didukung masyarakat," sebut Julianta.

Sementara kepala desa (kades) Sei Musam Kendit,Awaluddin saat ditemui membenarkan hal itu.

Kades dua priode yang menggantikan ayahnya Alm Adi Sumarto menambahkan meski belum menikmati pembangunan anggaran APBD Langkat namun masih untung ada program Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) membangun desa.

Sebelumnya desa berkembang membangun berkat adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Pisew," beber kades.

Disinggung tentang adanya pengaspalan di desa beberaoa tahun yang lalu, Awaluddin tidak menampik hal itu. Dijelaskannya jatah desa tetangga (Musam Pembangunan -red) yang dibagi /pengalihan CCO- kan berdasarkan desakan masyarakat.

"Masyarakat empat dusun tetap bersabar menunggu perhatian dan kepedulian pemkab Langkat sehingga usulan skala prioritas desa ditampung dan terealisasi melalui APBD," imbuhnya menjawab wartawan.

Hadir saat musrenvangdes, Bhabinsa Serda Rudianto, Bhabinkamtibmas, Brigadir Dhani P Sembiring , Pendamping Lokal Desa (PLD) Zainuddin Sitepu, , bidan desa serta perangkat desa.