MEDAN-Sepasang pengantin dalam balutan dress code putih modern tampil elegan. Sebelah kiri dan kanannya diapit orang tua mempelai. Mereka kelihatan tetap akrab dalam jarak yang terjaga. Wajah mereka yang ditutupi face shield dan masker dengan warna senada.

Suasana pesta tersebut merupakan sebuah acara simulasi pernikahan sesuai standar protokol Covid diera new normal yang digelar oleh Asosiasi Penyelenggara Acara dan Pernikahan Sumatera Utara (Gapapsu) Kamis (6/8/2020). Pehelatan itu digelar untuk menyahuti kebutuhan masyarakat dalam menggelar acara ditengah pandemi.

"Ini sebetulnya bukan suatu yang baru. Di Pulau Jawa mereka sudah lama melakukan simulasi ini. Medan justru ketinggalan," ungkap Popon, Koordinator Acara Simulasi Pernikahan saat diwawancarai media. "Kami berusaha menyentuh pengguna jasa yang mengundang orang banyak. Ingin kami sampaikan begini lho acara yang sesuai dengan protap. Pelaksanaan ini tidak sekedar simulasi, tapi juga standar umum protokol pesta ditengah covid," imbuhnya.

Popon menyebut pesta ditengah pandemi tetap mengindahkan jaga jarak. "Misalnya gedung yang menampung 1000 pengunjung, maka dia harus dibatasi menjadi 500 orang. Jika di Medan mana ada pesta yang sedikit orangnya. Setidaknya ribuan. Nah jika sudah seperti ini harus diatur pakai sesi, untuk mencegah membludaknya pengunjung," bebernya seraya mengungkapkan kelompok yang rentan seperti anak anak tidak disarankan menghadiri pesta.

Dalam simulasi itu, protokol sudah dimulai sejak di pintu masuk. Tamu dan undangan wajib mencuci tangan. Memasuki ruangan seluruh pengunjung diperiksa suhu tubuh.

Semuanya mulai dari mempelai, stall makanan hingga kursi sudah diatur sedemikian rupa untuk menjaga jarak. Tamu tidak diperbolehkan mengambil makanannya sendiri, tapi juga ada penjaganya ditiap buffee. Paling utama adalah tamu yang tak bermasker dilarang masuk dan dilarang bersalaman.*