MEDAN - Sebagaimana diketahui, Kota Medan sudah ditetapkan sebagai zona merah dan menduduki ranking satu daerah penyebaran virus corona di Sumatera Utara.

Berbagai kegiatan sosialisasi telah dilakukan Pemerintah dan berbagai pihak untuk menekan klaster baru peningkatan jumlah pasien positif corona.

Beragam penelitian dan inovasi juga terus dilakukan untuk menciptakan alat-alat yang melindungi masyarakat dari terinfeksi coroma.

Virus ini disebutkan mampu bertahan sekitar 2-3 hari pada media plastik dan stainless steel, kecuali jika didisinfektasikan.

Penyediaan fasilitas seperti tempat mencuci tangan portabel ataupun dengan sistem keran air yang tidak perlu menyentuh langsung dalam penggunaannya merupakan cara paling aman untuk mencegah penyebaran virus.

Puskesmas merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang mempunyai peran dalamm penanganan pasien yang memiliki gejala ringan corona atau melakukan skrining terhadap masyarakat yang diduga telah melakukan kontak erat dengan pasien positif corona.

Situasi dan kondisi demikian telah mendorong tim dosen dari Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari Dr Nauas Domu Marihot Romauli, S TP, M Eng, Prof Dr Himsar Ambarita, ST, MT dan Karina Nola Sinamo, S TP, M Si, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk pencegahan penyebaran corona yang mengambil titik lokasi di Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Puskesmas Simalingkar yang beralamat di Jl Bawang Raya no 37 Medan.

Perancangan dan pembuatan alat pencuci tangan keran otomatis yang menggunakan pedal kaki dikerjakan bersama dengan para mahasiswa Fakultas Teknik Departemen Teknik Mesin USU yang merupakan mahasiswa di bawah bimbingan Prof Dr Himsar Ambarita.

Dengan penggunaan alat pencuci tangan tersebut, tidak lagi diperlukan tangan untuk menyentuh keran air, yang membantu mengurangi interaksi manusia secara langsung dalam kegiatan tersebut.

Keran air termasuk area dengan intensitas sentuhan yang tinggi dan dapat menimbulkan risiko penularan virus corona kepada setiap orang yang menggunakannya.

Pada Selasa, 21 Juli 2020, bantuan alat dan barang diserahkan langsung oleh Tim kepada Dr Rooslyen Bakara, MARS selaku Kepala UPT Puskesmas Simalingkar,

Berupa 1 unit alat pencuci tangan dan APD (Alat Pelindung Diri) bagi tenaga medis berupa 50 set baju hazmat dan juga alat pelindung wajah.

Masker medis, kacamata medis, sarung tangan karet dan penutup kepala. Dengan fasilitas tersebut diharapkan para tenaga medis di Puskesmas Simalingkar.

Dapat menggunakannya untuk kegiatan pelayanan kesehatan dan tetap terlindung dari risiko terkena corona.

Selain itu, tim juga memberikan 100 buah masker kain yang akan dibagikan kepada para pasien yang berkunjung ataupun anggota keluarga yang datang menemani pasien dengan tidak menggunakan masker.

Hal ini dilaksanakan sebagai partisipasi dari anjuran pemerintah untuk mewajibkan penggunaan masker selama beraktivitas di luar rumah dan mendukung pencegahan penyebaran corona.