MEDAN - Rumah Aspirasi Indonesia (RAI) sukses menyelenggarakan Web-seminar (Webinar) via Zoom dengan mengangkat tema “menyelisik peran milenial terhadap pengembangan pariwisata” yang dilaksanakan pada selasa (23/6/2020) malam.
Webinar yang dipandu moderator Fahrurozi Parinduri tersebut, menghadirkan beberapa narasumber milenial seperti Riki Hambali Tanjung (Founder Atap Kognisi), M Gigih Fane (ketua BM MPI Medan), Tricory Indahsari (Dara Kepribadian Kota Medan 2019) Dan Nazli Aulia (Ketua Imabara Medan).

Ketua Rumah Aspirasi Indonesia, Ali Nafiah Bastian Damanik mengatakan, akan terus mengusung milenial untuk mengambil peran dan panggungnya milenial dan mengupayakan selalu Wadah Rumah Apirasi Indonesia yang sejak lahir 2018 lalu untuk bisa terus memberikan dampak bagi kaum muda milenial.

“Disinilah saatnya Kaum muda menjelma menjadi angan dan tangan perubahan, sekaligus tidak hanya diangan–angan saja, tetapi harus dikerjakan dari tangan-tangan terampil kaum muda milenial dan sanggup mempromosikan atau memperkenalkan pariwisata lokal ke negara-negara luar dengan memanfaatkan perkembangan teknologi di saat ini,” ujar Ali Bastian Damanik yang juga dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup

Milenial harus berperan dalam sektor pariwisata di daerah

Salah seorang narasumber, Tricory Indahsari mengatakan, milenial jangan hanya menjadi konsumen bagi sektor pariwisata, namun harus bisa menjadi pemain utama dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia terkhusus di Kota Medan.

Senada dengan Tricory, Riki Hambali Tanjung yang juga sebagai narasumber dalam webinar tersebut berharap anak muda yang juga sebagai agen perubahan untuk mampu menjadi promotor dalam mengembangkan destinasi pariwisata.

“Anak muda bukan hanya eksistensi semata atau berselfi ria dalam berpariwisata, namun juga harus memberikan edukasi terhadap wisatawan bahkan turis yang berkunjung agar pariwisata khususnya di daerah bisa terjaga baik itu dari lingkungan agar alamnya dan pemandangan tetap terjaga," tegas Riki Hambali Tanjung yang juga Founder Atap Kognisi.

Sedangkan, M Gigi Pane menyarankan, kaum milenial harus dapat mengedukasi masyarakat dalam mengelola pariwisata dengan baik dan melaksanakan penelitian di tempat lokasi wisata yang ingin dibuka supaya lebih bermanfaat bahkan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar wisata.

“Kita sebagai kaum milenial haruslah mengabdikan diri, karena kita adalah pemuda yang harus ambil peran dalam pengembangan sektor wilayah wisata dan melakukan pengawasan terhadap wisata wisata yang lain agar tetap terjaga kelestarian dan ke asrian suatu cagar alamnya guna melindungi spesies flora dan faunanya," ujar M Gigih Pane yang juga Ketua BM MPI Kota Medan.

Di tempat yang sama, Ketua Imabara Medan, Nazli Aulia mengatakan, pariwisata tentu tak terlepas dari partisipasi pemuda dalam pengembangan pariwisata, partisipasi ini menjadi titik mula dalam pengembangan wisata.

“Selain partisipasi, prinsip yang harus dijaga dalam pengembangan wisata tidak boleh hanya mengedepankan tujuan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan sosial budaya dan lingkungan,” ucap Nazli Aulia.