MEDAN-Pemilihan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan 2020 akan segera memasuki tahapan resmi.

Salah seorang bakal calon (Balon), Akhyar Nasution pun mengambil langkah cepat, ditandai oleh rekomendasi yang diberikan oleh Partai Demokrat.

Menurut pengamat politik Faisal Riza, aksi politik Akhyar tersebut mencitrakan bahwa dirinya mengambil jalan pintas dan tidak taat pada keputusan partainya, yaitu PDIP. "Seringkali kader merasa pantas mencalonkan diri dan mendapat rekomendasi untuk dicalonkan, tetapi partai punya objektifikasi berbeda. Perasaan layak ini mengandaikan kader tidak taat pada keputusan partainya, sehingga mengambil jalan pintas dengan cara mencari rekomendasi dari partai lain," jelasnya.

Pria yang juga merupakan akademisi UIN-SU (Universitas Islam Negeri-Sumatera Utara) itu juga menjelaskan bahwa dukungan Partai Demokrat untuk Akhyar tersebut akan memberi pengaruh terhadap psikologi para pendukungnya di internal PDIP. "Problem psikologi pendukung akhyar akan split ya. Dilematis antara tetap solid di akhyar atau taat pada keputusan partai," jelas Faisal Riza.

Tapi pada akhirnya, kader-kader PDIP dinilai akan solid, taat, dan patuh terhadap keputusan partainya. "Biasanya kader PDIP taat pada keputusan partai," tandas Faisal Riza.

Sementara Bakal Calon Wali Kota Medan lainnya, Bobby Nasution telah tercatat sebagai kader PDIP dan telah menjalin komunikasi intens kepada partai berlambang banteng tersebut.