MEDAN - Saat pandemi covid-19 ini, manusia melakukan kegiatan yang intens dan lama menggunakan ponsel. Tentunya, dengan mata menatap layar ponsel terlalu lama akan berpengaruh terhadap kesehatan. Banyak yang tidak menyadari, berbagai gangguan kesehatan yang bisa muncul sebagai dampak negatif dari penggunaan telepon genggam.

"Dampak jangka pendek hingga jangka panjang seperti meningkatkannya risiko kecelakaan lalulintas, penyakit mata, gangguan psikoligis, penyakit ekstremitas dan kanker otak bisa muncul karena penggunaan handphone yang berlebihan," kata dr. Eny Muhartiyanti Manurung, Senin (15/6/2020).

Dijelaskannya, ponsel bekerja menggunakan gelombang elektromagnetik yang menimbulkan radiasi terutama saat signal yang hilang timbul, serta layar ponsel dapat menyebabkan mata terasa kering, panas, berair, bahkan katarak.

Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.

"Gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia juga semakin lama terus mengalami peningkatan dengan prevalensi mencapai 1,5%. Berdasarkan Riskesdas 2013 menyebutkan, gangguan refraksi merupakan penyebab utama ke dua terjadinya gangguan penglihatan dengan prevalensi 9,5%," terang Eny.

Maka, menurutnya, perlu posisi yang aman dan baik saat menggunakan ponsel. Jangan mengunakan ponsel sembari berkendara dan berbaring, jaga jarak pandang aman menggunakan ponsel adalah 30-40 cm dari mata. Istrihatlah, setelah menatap ponsel selama 20 menit, usahakan untuk mengambil rehat. Gunakan kacamata protector, penting untuk meminimalisasi dan menyesuaikan pancaran cahaya yang berlebihan.

"Pada pasien dengan gangguan refraksi sebaiknya rutin memeriksakan mata ke dokter setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali, terkhususnya pada pasien dengan penggunaan lensa kontak," sarannya.

Sedangkan bagi orangtua yang memiliki anak dengan keluhan sakit kepala ketika melihat jauh, keluhan penglihatan buram ketika melihat jauh, atau terdapat penurunan prestasi dalam kelas perlu, Eny juga menyarankan, dilakukan pemeriksaan pada matanya.

"Sebaiknya pasien yang sudah diberikan kacamata menggunakannya dengan rutin," harapnya.