MEDAN - Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyampaikan keluhannya di media sosial. Hal itu diungkapkannya pasca diperiksa Polda Sumut terkait dugaan korupsi kegiatan MTQ Kota Medan.

Menanggapi hal itu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut menyebut Akhyar tidak pantas mengeluh di media sosial. Karena postingan itu, Akhyar disebut tidak mencerminkan pemimpin yang baik.

"Kami melihat postingan ini lebay. Harusnya pak Plt tidak menyampaikan keluhannya di depan publik. Sebagai pemimpin, kita harus tetap menggambarkan kita kuat. Agar masyarakat kita juga kuat. Ini menggambarkan Plt Walikota bukan pemimpin yang baik," ujar Ketua Umum Badko HMI Sumut Alwi Hasbi Silalahi, Minggu (14/4/2020).

Hasbi itu menilai harusnya Akhyar menjelaskan persoalan pemanggilannya kepada masyarakat. Hal ini menurutnya dapat menjadi informasi yang penting bagi masyarakat.

"Kalau mau dibuat di media sosial, harusnya itu penjelasan kenapa beliau dipanggil. Dijabarkan dengan fakta-fakta yang ada, dengan data yang beliau punya. Ini bisa menjadi informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait persoalan yang terjadi," kata Hasbi.

Hasbi kemudian meminta agar Akhyar tetap menghormati proses hukum yang sedang terjadi. Dia meyakini kepolisian akan bekerja sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Kemarin kan sudah datang, kita harap selalu datang jika dipanggil lagi. Sebagai penegak hukum, kepolisian saya yakin profesional bekerja dalam hal ini," jelasnya.

Hasbi juga meminta agar kepolisian bekerja maksimal untuk menemukan jika memang benar ada praktik korupsi di kegiatan MTQ Kota Medan.

"Ini persoalan besar. Bukan hanya soal pak Akhyar dipanggil, tapi juga karena dugaan korupsinya di kegiatan MTQ. Kami berharap kepolisian lebih maksimal menyelidiki kasus ini. Kalau memang benar terjadi, pelaku-pelaku nya harus segera ditangkap," tandasnya.