MEDAN  - Pemerintah telah mengimbau agar masyarakat bersiap untuk new normal alias hidup “berdampingan” dengan COVID-19 sambil menjalani aktivitas seperti biasa. Namun, tentunya sambil mematuhi protokol pencegahan COVID-19. Berbagai upaya dalam rangka melakukan pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid 19 terus dilakukan oleh banyak pihak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menciptakan Lingkungan Tangguh Covid-19. Dua dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU melakukan sosialisasi pembentukan lingkungan tangguh covid-19 berbasis pemberdayaan kelompok perempuan di kecamatan Medan Polonia, Kota Medan.

Ketua tim pelaksana Dra. Hj. Yurisna Tanjung, M.AP memaparkan bahwa lingkungan tangguh merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen sebagai wujud dari tri dharma perguruan tinggi.
Program ini merupakan upaya untuk menjadikan masyarakat bersistem tidak panik dalam menghadapi bencana, artinya bisa mengatasi secara pribadi, keluarga dan masyarakat terhadap resiko bencana.

“Adapun tujuan dibentuknya lingkungan tangguh tersebut adalah agar masyarakat dapat mempunyai kemampuan dan kemandirian untuk menyelesaikan permasalahan yang ada diwilayahnya,” tambahnya.

Sementara itu Camat Medan Polonia, Amran Sanusi Rambe menyambut positif kegiatan yang dilakukan oleh Dosen Prodi Kessos FISIP UMSU. Menurutnya kegiatan sosialisasi ini sangat dibutuhkan di Kecamatan Medan Polonia dan pembentukan lingkungan tangguh covid-19 akan menjadi satu target yang harus direalisasikan.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada team dosen UMSU yang telah bersedia datang dan berbagi banyak ilmu kepada masyarakat kami. Kegiatan semacam ini sangat kami butuhkan. Selama ini kami memang menjadikan perguruan tinggi sebagai pilar pembangunan untuk mengatasi persoalan serta pengembangan potensi-potensi yang ada di kecamatan ini,” terangnya.

Turut hadir sebagai nara sumber, Sahran Saputra, S.Sos, M.Sos, yang juga bagian dari tim dosen pelaksana program pengabdian ini. Menurutnya, lingkungan tangguh dapat berjalan dengan baik bila muncul dari keinginan masyarakat itu sendiri. Dengan begitu masyarakat akan memperjuangkan keberadaan kampung tangguh yang dibentuknya.

Lebih lanjut Sahran memaparkan bahwa salah satu program yang dapat dilakukan dalam lingkungan tangguh adalah menciptakan kedaulatan pangan lokal.

“Karena pandemi covid-19 ini belum diketahui akan berlangsung sampai kapan, bukannya tak mungkin kita tiba didalam kondisi krisis dan kelangkaan pangan. Untuk mengantisipasi ini, dibutuhkan inisiatif pangan lokal yang berbasis komunitas. PKK memiliki peran penting untuk mendorong terciptanya kedaulatan pangan local,” tuturnya.

Kedaulatan pangan lokal dapat dilakukan dengan menciptakan sistem pangan komunitas, kebijakan tata kelola pangan, serta mendirikan lumbung pangan. Ditempat tersebut ditampung bahan makanan yang bersumber dari pemanfaatan lahan sempit pekarangan rumah serta sumbangan sukarela masyarakat. Hal tersebut membuktikan solidaritas yang kuat untuk bersama-sama memerangi virus Corona. Oleh karenanya lingkungan tangguh seperti ini menjadi pilihan persiapan new normal.

"Dengan lingkungan tangguhlah kita akan menjawab problematika kita melawan penyebaran Covid-19," pungkasnya.