LABUHANBATU - Sebanyak 14 ibu rumah tangga mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu dan ingin bertemu dengan Bupati Labuhanbatu H.Andi Suhaimi Dalimunthe, Senin (11/5/2020). Kehadiran mereka di sana dengan alasan tidak ada dan belum pernah terima bantuan dari pemerintah. Maka dari itu, para emak-emak ini meminta kejelasan supaya mereka dapat bantuan dari pemerintah, baik melalui bantuan Persiapan Keluarga Harapan (PKH) ataupun program bantuan lainnya, dan ibu – ibu tersebut langsung ditemui oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Labuhanbatu Zainudin dan Camat Rantau Utara Turing Ritonga untuk menyampaikan penjelasan kepada masyarakat bahwa ada mekanisme yang harus dilalui untuk memperoleh bantuan PKH, dan menyerahkan datanya ke kantor kelurahan.

Tetapi seorang ibu yang sedang menggendong anaknya yang diketahui bernama Nur Aini Rambe warga di Lingkungan Terminal, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu. Selidik punya selidik, Nur Ainu beralamatkan di kartu keluarga yakni di Gang Musholla Sumber Beji, Kelurahan Padang Bulan.

Nur Aini menyampaikan keberatan dan tidak terima atas saran Camat Rantau Utara dan Kepala Dinas Sosial, dengan alasan sudah habis KK nya untuk difoto copy dan diserahkan kepada Kelurahan dan Kepling.

Setelah dikroscek Nur Aini yang berteriak – teriak dan mengaku belum pernah menerima bantuan dari pemerintah, ternyata pada Kamis (7/5/2020) telah menerima bantuan sembako langsung dari Camat Rantau Utara Turing Ritonga dan memiliki dokumen video.

"Pada saat menyerahkan bantuan berupa sembako, saya juga sempat memasangkan masker pada kedua ibu rumah tangga tersebut," jelas Turing Ritonga melalui selulernya.

Turing juga menambahkan, Bupati Labuhanbatu H.Andi Suhaimi Dalimunthe juga pernah menyerahkan bantuan uang tunai kepada ibu Nur Aini sebesar Rp.500.000 dan Asisten 3 sebesar Rp.300.000.

Bantahan lain juga datang dari Kepala Lingkungan Padang Bulan, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Selatan, Asmar. Saat dihubungi melalui selulernya Selasa (12/5/2020), Asmar menyampaikan bahwa pernyataan warganya Nur Aini tidak benar. Sebab, beberapa kali Nur Aini telah menerima bantuan.

Asmar menyebutkan beberapa bantuan yang telah diterima Nur Aini Rambe yakni bantuan dari dermawan lingkungan dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari 4 goni beras dan uang tunai sebesar Rp 200.000.

"Terus tidak lama kemudian pengurus Baznas berkunjung lagi ke rumah ibu Nur Aini dan diberikan lagi bantuan uang tunai Rp 300.000," bebernya.

Kepling Lingkungan Terminal ini juga melanjutkan bahwa selang beberapa bulan Nur Aini juga mendatangi Panti Namira dan dari Panti Namira diberikan lagi beras.

"Pada proses pendataan ibu ini dikasih lagi bantuan dari Bansos dan setelah itu Komunitas Club Lions beserta warung Belut Pak Iwan juga menyerahkan bantuan kepada ibu Nur Aini ini. Kalau dibilang belum pernah menerima bantuan itu bohong dia," tukas Asmar.

Bupati Labuhanbatu H.Andi Suhaimi Dalimunthe melalui utusannya menyampaikan kepada wartawan, alasan kuat Bupati tidak mau menemui ke 14 ibu – ibu tersebut karena ada informasi kepada Bupati bahwa masyarakat yang terdiri dari ibu – ibu tersebut diduga kuat ditunggangi oleh salah satu Tim Sukses (Timses) Bakal Calon (Balon) Bupati.

"Apa yang disampaikan oleh utusan Bupati Labuhanbatu ini sangat masuk akal setelah dicari berbagai informasi bahwa ibu – ibu yang berteriak – teriak tersebut diketahui bernama Nur Aini Rambe sudah beberapa kali menerima bantuan berupa sembako dan juga uang tunai dari pemerintah," bilangnya dan minta untuk menuliskan nama.

Dia menerangkan, dari ke 14 ibu – ibu yang menggunakan baju tidur berwarna biru dan menggunakan masker juga diduga kuat salah satu tim sukses salah satu Balon Bupati Labuhanbatu.

"Diminta kepada seluruh masyarakat Labuhanbatu supaya jeli menilai apa yang terjadi, tergantung masyarakat yang menilainya apakah ini setingan untuk menjatuhkan nama baik Bupati Labuhanbatu H.Andi Suhaimi Dalimunthe atau memang benar – benar perjuangan, karena belum pernah menerima bantuan dari pemerintah atas dampak pandemi Covid 19," bilangnya.

"Kita semua sebagai masyarakat Labuhanbatu menginginkan supaya tidak ada oknum – oknum yang haus kekuasaan mengorbankan rakyat dan tega menjatuhkan nama baik orang lain dengan memperalat masyarakat yang sedang mengalami kesusahan dan keterpurukan ekonomi karena dampak dari Virus Corona saat ini," tandasnya.