ALOR - Banyak orang berharap dapat bantuan sembako dari pemerintah. Bahkan ada yang tergolong ekonominya baik, tidak malu mengaku miskin agar bisa mendapatkan sembako gratis tersebut. Berbeda dengan Salami Malaka, wanita yang tercatat masuk kelompok warga prasejahtera alias miskin di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini justru kukuh menolak bantuan sembako dari pemerintah pusat.

Video Salomi Malaka menolak sembako bantuan dari pemerintah pusat itu pun beredar luas luas di media sosial.

Dikutip dari Kompas.com, Salomi berkeras menolak bantuan sembako karena ingin berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

''Saya harus usaha sendiri. Tuhan sudah kasih saya 10 jari dipakai untuk usaha. Itu yang saya tidak mau, tidak ada alasan lain,'' kata Salomi.

Salomi lantas kembali menjelaskan kepada petugas bahwa dia tidak mau makan makanan yang gratis.

Koordinator Daerah Kabupaten Alor untuk Program Sembako, Nazamuddin Syain mengatakan, Salomi memang menolak sembako yang rencananya akan diberikan. Padahal, Salomi masuk kategori keluarga miskin di Kabupaten Alor.

Nazzamudin menjelaskan, awalnya dia bersama perangkat Desa Lembur, tenaga kesejahteraan sosial Kecamatan Alor Tengah Utara, pendamping PKH Alor Tengah Utara, dan juga petugas Bansos dari Bank BRI, mendatangi kediaman Salomi.

Kedatangan mereka untuk mendistribusikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Desa Lembur.

Program KKS diberikan dalam bentuk bantuan sembako dari pemerintah melalui Kementerian Sosial RI.

Dari sekian banyak nama yang ada, beberapa orang tidak hadir untuk mengambil KKS, termasuk Salomi.

''Akhirnya kami datang dan bertemu dengan Ibu Salomi untuk memberikan penjelasan secara langsung terkait program sembako di tengah pandemi Covid-19,'' jelas Nazamuddin.

''Kami sempat memaksa beliau untuk memanfaatkan bantuan ini. Namun, beliau secara tegas tetap menolak,'' sambungnya.

Akhirnya para petugas hanya bisa memberikan masker untuk Salomi agar digunakan ketika berkebun atau keluar rumah untuk belanja kebutuhan pokok.***